BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Ilmu
Administrasi, sebagaimana diungkapkan oleh Sondang P. Siagian, terdapat 8
(delapan) unsur umum yang terdapat dalam rangkaian kegiatan penataan
yang dalam mencapai suatu tujuan dari suatu kelompok, yaitu unsur: (1) Organisasi, (2) Manajemen, (3) Komunikasi, (4) Informasi, (5) Personalia, (6) Finansial, (7) Material, (8) Relasi Publik.
Adapun
administrasi itu sendiri diartikan oleh Siagian sebagai “rangkaian
kegiatan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu
kerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Sedangkan oleh Newman,
administrasi diartikan sebagai “bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
usaha kelompok dan individu guna mencapai tujuan bersama”. Namun, kedua
pengertian tersebut nyaris sama dalam hal pencapaian tujuan bersama.
Artinya, administrasi memang memiliki fokus utama dalam pencapaian
tujuan dari kelompok orang atau unit usaha.
Pada organisasi/instansi
yang memiliki kegiatan utama dalam pelayanan jasa, seperti pada Dinas
Perhubungan Kota Cirebon, khususnya pada pelayanan jasa administrasi
pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor, untuk mencapai
tujuan utama dari organisasi tersebut diperlukan penanganan yang berbeda
dari organisasi/instansi/perusahaan yang memiliki kegiatan utama dalam
memproduksi barang. Sifat yang membedakannya adalah pada frekuensi
kontak langsung dengan konsumen. Organisasi/perusahaan jasa lebih tinggi
frekuensi kontak langsungnya dengan konsumen (high contact services)
daripada organisasi/perusahaan yang memproduksi barang (low contact
services). Untuk itu diperlukan optimalisasi dan peningkatan mutu
pelayanan sebagai kunci utama dalam berinteraksi dengan konsumen.
Pelayanan,
jika dilihat dari sudut pandang ilmu administrasi, seperti terlihat
pada pembagian unsur-unsur dalam administrasi di atas, termasuk ke dalam
unsur ”relasi publik”. Yaitu yang memiliki ciri adanya komunikasi yang
langsung antara konsumen dengan produsen jasa.
Jasa sendiri dapat
didefiniskan sebagai: ”Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu seperti halnya barang.”
Mengingat
jasa tidak berbentuk atau berwujud, maka konsumen tidak mungkin melihat
tampilan secara fisik ataupun mengambil contoh dengan menyentuh,
mencicipi, melihat, mendengar atau membaui suatu jasa pada saat dibeli.
Di sinilah urgensi pelayanan dalam bidang jasa, yaitu sebagai sesuatu
yang dapat menghiasi transaksi pada bidang jasa. Jika pelayanan tidak
bagus maka sama halnya dengan membeli barang yang rusak. Artinya, ada
kekurangan dalam bidang jasa jika pelayanan tidak dilakukan secara
optimal.
Dari penjelasan di atas, tidak heran jika dikatakan bahwa
pelayanan merupakan ujung tombak bagi organisasi yang memiliki produk
utamanya dalam bentuk jasa. Namun, teori dan asumsi tersebut perlu diuji
validitasnya dalam bentuk data empirik di lapangan. Untuk itu, penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji
asumsi tersebut, dengan memfokuskan penelitian secara spesifik pada
masalah: “OPTIMALISASI PELAYANAN JASA ADMINISTRASI PEMBUATAN KELENGKAPAN
SURAT-SURAT KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA CIREBON”.
1.2 Perumusan Masalah
Penulis dapat merumuskan masalah pokok yang akan menjadi bahasan utama dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana prosedur pelayanan jasa administrasi pembuatan kelengkapan
surat-surat kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota Cirebon?
2.
Faktor-faktor apa saja yang menurut konsumen paling penting dalam
masalah pelayanan jasa administrasi pembuatan kelengkapan surat-surat
kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota Cirebon?
3. Bagaimana
mutu pelayanan jasa yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota
Cirebon, khususnya dalam jasa administrasi pembuatan kelengkapan
surat-surat kendaraan bermotor menurut konsumen?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan di atas, yaitu:
1.
Untuk mengetahui prosedur pelayanan jasa administrasi pembuatan
kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota
Cirebon.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menurut konsumen
paling penting dalam masalah pelayanan jasa administrasi pembuatan
kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota
Cirebon?
3. Untuk mengetahui mutu pelayanan jasa yang telah dilakukan
oleh Dinas Perhubungan Kota Cirebon, khususnya dalam jasa administrasi
pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor.
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
1)
Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai optimalisasi pelayanan
jasa administrasi pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor
pada Dinas Perhubungan, Kota Cirebon.
2) Memberikan sumbangan bagi
perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu
administrasi yang penulis dapat di bangku perkuliahan.
b. Kegunaan praktis
1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi Kawula Indonesia (STIAKIN), Kota Cirebon.
2)
Merupakan sumber referensi bagi jurusan administrasi pemerintahan, yang
akan meneliti lebih lanjut optimalisasi pelayanan jasa administrasi
pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor pada Dinas
Perhubungan, Kota Cirebon.
3) Memberikan masukan bagi Dinas Perhubungan Kota Cirebon mengenai urgensitas peningkatan kualitas pelayanan.
1.5 Hipotesa
Hipotesa
pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan
persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis negatif (H0): “Diduga tingkat optimalisasi mutu pelayanan Jasa
Dinas Perhubungan Kota Cirebon adalah tidak baik.”
Hipotesis positif (H1): “Diduga tingkat optimalisasi mutu pelayanan Jasa
Dinas Perhubungan Kota Cirebon adalah baik.”
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
akan dilakukan di Kantor Dinas Perhubungan, Kota Cirebon selama 3
bulan, terhitung dari bulan Januari sampai dengan Maret 2007.
1.6.2 Metode dan Ruang Lingkup Penelitian
Metode dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nya dibagi menjadi tiga jenis:
1)
Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bersifat untuk
mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain;
2) Metode komparatif, adalah suatu metode yang
bersifat membandingkan dari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari
satu atau dalam waktu yang berbeda; dan
3) Metode penelitian
asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/peristiwa.
Dikarenakan
penelitian ini berusaha untuk mengetahui optimalisasi pelayanan jasa
administrasi pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor pada
Dinas Perhubungan, Kota Cirebon, maka metode yang digunakan adalah
mengacu pada metode deskriptif seperti telah dijelaskan pengertiannya di
atas.
Sedangkan ruang lingkup penelitian akan mencakup elemen-elemen pelayanan, yaitu:
-. Kepastian waktu pelayanan;
-. Akurasi pelayanan;
-. Kesopanan dan keramahan dalam memberi pelayanan;
-. Tanggung jawab pelayanan;
-. Kelengkapan pelayanan;
-. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan;
-. Pelayanan jasa pribadi;
-. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan;
-. Atribut pendukung pelayanan.
1.6.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis
data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari
Survei Pendapat Umum (Public Opinion Surveys), yaitu suatu survei yang
bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang sesuatu hal. Jadi,
pendekatannya adalah survei pendapat dari konsumen atau masyarakat
pengguna jasa Dinas Perhubungan, Kota Cirebon khususnya dalam hal jasa
administrasi pembuatan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor.
Pendapat masyarakat diperoleh dengan cara menyebarkan instrumen
penelitian berupa kuesioner (angket) kepada mereka.
Sedangkan sumber
data dalam penelitian ini bersifat data primer, yaitu data yang diambil
langsung di lapangan dengan menyebarkan instrumen penelitian berupa
kuesioner (angket) kepada mereka. Data primer berbeda dengan dengan data
sekunder. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari data yang telah
tersedia.
Selain data primer tersebut, dalam penelitian ini juga dibutuhkan data pendukung yang meliputi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar