BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 900/MENKES/SK/VI/ 2002 tentang registrasi dan praktek bidan
menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau tumbuh kembang bayi melalui
deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi
yang selama ini dilakukan masyarakat adalah dengan pijat bayi
(Prasetyono, 2009, hlm.8).
Menurut Roesli (2001, dalam Prasetyono,
2009, hlm. 8) pijat bayi adalah terapi sentuh tertua yang dikenal
manusia yang paling populer. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di
seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun
temurun.
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni
pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan
kedokteran zaman mesir kuno, Ayur-Veda buku kedokteran tertua di
India(sekitar 1800 sebelum Masehi) yang menuliskan tentang pijat, diet
dan olahraga sebagai cara penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun
yang lalu para dokter di cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa
pijat adalah salah satu 4 teknik pengobatan penting (Roesli, 2001,
hlm.2). Universitas Sumatera Utara
Menurut Sari (2004, dalam
Prasetyono, 2009, hlm 11) di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di
masyarakat desa masih dipegang oleh dukun bayi. Selama ini pemijatan
tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau
rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir.
Pijat
bayi sebagai salah satu bentuk bahasa sentuhan ternyata memiliki efek
yang positif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sentuhan bagi bayi
prematur merupakan sentuhan menyakitkan atau sentuhan negatif sehingga
ia takut untuk disentuh. Padahal, sentuhan merupakan kebutuhan dasar
manusia. Dengan demikian, sangat perlu memperkenalkan sentuhan yang
positif, yaitu pijat bayi pada bayi prematur sedini mungkin (Roesli,
2001, hlm.7).
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat
menghasilkan perubahan psikologi yang menguntungkan berupa peningkatan
pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang
lebih baik (Roesli, 2001 dalam Prasetyono, 2009, hlm .9)
Ilmu
kesehatan modern telah membuktikan secara ilmiah bahwa terapi sentuh dan
pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terutama bila dilakukan
sendiri oleh orang tua bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat bayi
terhadap kenaikan berat badan bayi memperoleh hasil bahwa pada kelompok
kontrol kenaikan berat badan sebesar 6,16%, sedangkan pada kelompok yang
dipijat 9,44% (Dasuki, 2003, dalam Prasetyono, 2009, hlm.9)
Menurut
penelitian T.Field dan Scafidi (1986 dan 1990) menunjukkan bahwa pada 20
bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gr), yang dipijat selama 3
kali 15 menit selama 10 hari, terjadi kenaikan berat badan 20% - 47%
Universitas Sumatera Utara
per hari, lebih dari yang tidak dipijat
dan terhadap bayi cukup bulan yang berusia 1 – 3 bulan yang dipijat
selama 15 menit sebanyak 2 kali seminggu untuk masa enam minggu
menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih dari bayi kontrol (Roesli,
2008, hlm.12).
Dari hasil survei pendahuluan yang peneliti lakukan di
ruang perinatologi RSU Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 30 Oktober 2009
peneliti mendapatkan informasi dari kepala ruangan perinatologi bahwa
pijat bayi sudah sering dilakukan pada bayi prematur dan pijat bayi ini
dilakukan setiap pagi setelah bayi dimandikan
Maka dari itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektifitas pijat bayi
terhadap peningkatan berat badan bayi prematur di ruang perinatologi RSU
Dr. Pirngadi Medan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang peneliti uraikan sebelumnya maka rumusan masalah penelitian ini
adalah adakah pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi
prematur di ruang Perinatologi RSU Dr. Pirngadi Medan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk
mengidentifikasi efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat
badan bayi prematur di ruang perinatologi RSU Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden
b. Mengidentifikasi berat badan bayi sebelum dilakukan pemijatan pada kelompok kontrol
c. Mengidenifikasi berat badan bayi sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok kontrol
d. Mengidentifikasi berat badan bayi sebelum dilakukan pemijatan pada kelompok intervensi
e. Mengidentifikasi berat badan bayi sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok intervensi
f. Mengidentifikasi berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok intervensi
g. Mengidentifikasi berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok kontrol
h. Mengidentifikasi berat badan bayi sesudah dilakukan pemijatan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi
i.
Mengidentifikasi efektifitas pijat bayi dalam meningkatkan berat badan
bayi prematur pada kelmpok kontrol dan kelompok intervensi
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktik Kebidanan
Hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi kebidanan
yang efektif untuk meningkatkan berat badan bayi prematur.
2. Bagi Pendidikan D IV Kebidanan
Sebagai
informasi bagi pendidikan kebidanan khususnya pada bayi prematur bahwa
ada hasil “evidence based” tentang salah satu intervensi kebidanan yang
dapat digunakan untuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar