ABSTRAK
Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,
maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penting pria terlibat dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
didasarkan bahwa pria adalah mitra reproduksi dan seksual.
Ketidaksetaraan gender dalam bidang keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi sangat berpengaruh pada keberhasilan program mewujudkan
keluarga berkualitas. Sebagian besar masyarakat dan provider serta
penentu kebijakan masih menganggap bahwa penggunaan kontrasepsi adalah
urusan perempuan. Oleh karena itu peserta KB pria di Indonesia masih
sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan
pengetahuan dan sikap suami tentang kontrasepsi pria di Lingkungan III
Desa Klumpang Kecamatan Hamparan Perak. Desain penelitian yang digunakan
adalah deskriptif analitik dengan besar sampel 38 orang dengan metode
pengambilan sampel total sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa
kuesioner yag meliputi data demografi, kuesioner pengetahuan dan sikap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,9% suami memiliki
pengetahuan kurang dan 42,1% suami yang memiliki pengetahuan baik.
Sebanyak 63,2% suami memiliki sikap negatif terhadap kontrasepsi pria
dan 36,8% suami yang memiliki sikap positif terhadap kontrasepsi pria.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil p = 0,002, ini menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap suami
terhadap kontrasepsi pria. Oleh karena itu, kepada petugas kesehatan
setempat dapat meningkatkan pemberian informasi kepada para suami
tentang kontrasepsi pria melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga
meningkatkan pengetahuan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar