ABSTRAK
Aktivitas belajar dan hasil belajar merupakan
tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Aktivitas menunjukkan sejauh mana
siswa aktif dalam memperkaya pengetahuannya. Sedangkan hasil belajar
menunjukkan sejauh mana pengetahuan siswa dari proses pembelajaran yang
dialaminya. Kedua hal ii belum optimal terlaksana di MTs Al Asror.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penelitian dilakukan pada siswa MTs Al Asror
berjudul “Penerapan Pembelajaran Matematika Kontekstual Pada Materi
Teorema Phytagoras untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
MTs Al Asror Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005” dengan rumusan masalah
yang dikaji adalah (1) hasil belajar yang diperoleh setelah penerapan
pembelajaran matematika kontekstual, (2) peningkatan aktivitas siswa
pada saat pelaksanaan pembelajaran matematika kontekstual pada materi
teorema Phytagoras. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (1)
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan
pembelajaran matematika kontekstual, (2) mengetahui peningkatan
aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran matematika kontekstual
pada materi Teorema Phytagoras.
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Teori yang diguunakan dalam penelitian ini
adalah tentang matematika sekolah, pendekatan kontekstual, aktivitas dan
hasil belajar. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Penelitian
dilakukan pada bulan September 2004. Subyek penelitian adalah siswa
kelas 2 Mts Al Asror.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
pada siklus 1 hasil belajar siswa rata-rata 7,02 dengan tingkat
ketuntasan 61,90% dan tingkat aktivitas siswa adalah 77,50% siswa aktif.
(2) pada siklus 2 hasil belajar siswa mempunyai rata-rata 7,02 dengan
tingkat ketuntasan 61,90% dan tingkat aktivitas siswa adalah 82,50%
siswa aktif. (3) pada siklus 3 hasil belajar siswa memiliki rata-rata
7,48 dengan tingkat ketuntasan 83,33% dan tingkat aktivitas siswa adalah
77,50% siswa aktif.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
dalam hasil belajar dan aktivitas siswa. Aktivitas menjadi beragam,
yaitu aktivitas visual, lisan, menulis, mendengar, mental dan emosional,
karena siswa diajak untuk melakukan penemuan, pemecahan masalah,
diskusi, mengemukakan pendapat dan melakukan refleksi. Hasil penelitian
tersebut sejalan dengan teori belajar, yaitu adanya perubahan tingkah
laku pada diri siswa, baik dari segi pemahaman maupun aktivitas siswa.
Pembelajaran
kontekstual hendaknya terus bisa dilaksanakan. Keberhasilan pelaksanaan
dengan pembelajaran ini tergantung pada kesiapan guru terutama
penggunaan metode yang tepat dan kreativitas dalam menyiapkan perangkat
belajar yang relevan, serta memberikan keleluasaan siswa mengungkapkan
ide-ide.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar