Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Rabu, 25 April 2012

Hubungan Budaya Patriarki Terhadap Keputusan Wus Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan

ABSTRAK

Budaya patriarki adalah keadaan hukum adat yang memakai nama bapak dan hubungan keturunan melalui garis kerabat pria/bapak Perempuan acapkali diabaikan haknya dalam lingkup budaya patriarki diantaranya adanya pendominan anak laki-laki (maskulinitas) atau kecenderungan harapan lahirnya anak laki-laki dalam suatu keluarga serta otoritas pengambil keputusan dalam keluarga yang juga dapat mempengaruhi keputusan WUS menjadi akseptor keluarga berencana. Sesuai dengan visi dan misi program keluarga berencana yakni mewujudkan keluarga yang berkualitas 2015. Oleh sebab itu diharapkan kepada seluruh petugas kesehatan agar mampu memajukan program keluarga berencana yang holistik dengan cara penyuluhan yang efektif tentang kesehatan reproduksi wanita (hak-hak reproduksi) dan kesetaraan dari jenis kelamin anak dalam keluarga dan dalam pemberian asuhan yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan budaya patriarki terhadap keputusan WUS menjadi akseptor keluarga berencana di Lingkungan VI Simpang Selayang Medan Tuntungan Tahun 2010. jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan Febuari s.d. Mei 2010, dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa data yang digunakan adalah chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa dari 40 responden mayoritas berada diusia kisaran 20-30 tahun 29 orang (29%), jenjang pendidikan SMA sebanyak 21orang (52,5), dan mayoritas responden mempunyai anak laki-laki > 2 orang sebanyak 17 orang (42,5%). Dari hasil juga didapat bahwa mayoritas WUS cenderung berbudaya patriarki sebanyak 21 orang (52,5) dan hanya 14 orang (35%) WUS yang bersedia menjadi akseptor keluarga berencana. Dari hasil analisa data hubungan budaya patriarki terhadap keputusan WUS menjadi akseptor keluarga berencana diperoleh nilai p = 0,037 dan OR = 5,867 yang artinya adanya hubungan yang signifikan antara budaya patriarki dengan keputusan WUS menjadi akseptor keluarga berencana. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada bidan sebagai tenaga kesehatan lebih meningkatkan, pengetahuan, pengalaman, kualitas pelayanan, termasuk pemberian pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang keluarga berencana. 

File Selengkapnya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar