ABSTRAK
Mengingat objek matematika abstrak, maka dalam
pembelajaran matematika dimulai dari objek yang konkret sehingga konsep
matematika dapat dipahami secara baik oleh peserta didik. Jika dikaitkan
dengan kemampuan peserta didik untuk menggunakan daya nalarnya dalam
memecahkan masalah yang ada, maka diharapkan peserta didik dapat
memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan seharo-hari. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu alternatif untuk mengembangkan pembelajaran,
salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran CTL
(Contextual Teaching And Learning). Dari hal tersebut muncul
permasalahan lebih efektif mana antara pembelajaran menggunakan model
pembelajaran CTL dengan pembelajaran konvensional pada materi Komposisi
Fungsi dan Invers Fungsi.
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui lebih efektif mana antara pembelajaran menggunakan
nodel pembelajaran kooperatif CTL dengan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran konvensional terhadap penalaran matematika pada materi
komposis fungsi dan invers fungsi pada siswa kelas XI IA SMA Negeri 1
Semarang Tahun Ajaran 2006/2007.
Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007,
dengan jumlah siswa seluruhnya 190 yang terbagi 5 kelas, sampel
penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, kelas XI
IA - 2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IA – 1 sebagai kelompok
kontrol yang masing-masing terdiri dari 38 siswa.
Data awal dalam
penelitian ini adalah hasil nilai ulangan blok peserta didik kelas XI
IA semester 2 pada materi suku banyak. Dari data tersebut diperoleh
kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol mempunyai variansi dan
ratarata yang sama secara statistik. Setelah kelompok eksperimen diberi
perlakuan dan kelompok kontrol dengan tetap menggunakan pembelajaran
konvensional, maka kedua kelompok diberi tes. Berdasarkan hasil tes pada
ke dua kelompok, diperoleh rata-rata nilai kelompok kontrol adalah
76,315, dan rata-rata kelompok eksperimen adalah 80,526. Berdasarkan uji
perbedaan rata-rata dengan uji pihak kanan diperoleh thitung sebesar
2,759 sedang ( )( ) 1.67 0,95 74 t =t = tabel , jadi nilai thitung >
ttabel sehingga nilai Ho ditolak. Dengan kata lain rata-rata hasil
belajar kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol
pada materi komposis fungsi dan invers fungsi.
Berdasarkan uraian
di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model
pembelajaran CTL lebih efektif daripada pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional. Untuk itu peneliti menyarankan agar
pembelajaran dengan model pembelajaran CTL dapat diterapkan serta
dikembangkan dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar matematika khususnya dan pembelajaran lain
pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar