BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Istilah
Penegasan istilah
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari banyaknya penafsiran,
sehingga tidak sesuai dengan fokus dan ruang lingkup penelitian, adalah
sebagai berikut:
1. Studi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, studi mempunyai makna kajian, telaah, penyelidikan ilmiah.
Yang
dimaksudkan studi dalam penelitian ini adalah penelaahan atau
penyelidikan ilmiah terhadap novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad
Tohari dalam konteks pendidikan akhlak. Penyelidikan dalam penelitian
ini menekankan pada upaya pengkajian nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
novel Lingkar Tanah Lingkar Air karya Ahmad Tohari.
2. Novel Lingkar Tanah Lingkar Air Karya Ahmad Tohari
Novel
merupakan sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak
terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Novel yang merupakan
karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun seperti unsur peristiwa,
tokoh, plot, tema, latar, sudut pandang yang cukup kompleks dan rumit.
Adapun
novel Lingkar Tanah Lingkar Air, merupakan salah satu dari novel-novel
karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh LKiS tahun 1999. Ahmad Tohari
adalah seorang novelis atau pengarang novel dan cerpenis. Ada sejumlah
novel yang telah dihasilkannya antara lain Kubah, Ronggeng Dukuh Paruk,
Lintang Kemukus Dini Hari, Jentera Bianglala, Bekisar Merah, Belantik.
Sedangkan kumpulan cerpennya di antaranya adalah Senyum Karyamin,
Nyanyian Malam dan lain-lain.
Novel Lingkar Tanah Lingkar Air ini
mengisahkan pergulatan batin tokoh-tokohnya; Amid, Kiram dan Jun untuk
memilih kemungkinan menyerahkan diri ke pangkuan Republik atau tetap
bertahan di hutan-hutan sebagai prajurit Darul Islam (DI) dengan kondisi
yang makin terdesak. Pada akhirnya, mereka pun menyerahkan diri dengan
resiko memperoleh cemooh dan cibiran dari masyarakat. Akan tetapi, tidak
lama kemudian mereka berkesempatan membuktikan keberanian mereka ikut
menumpas pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun 1965 bersama pasukan
Republik. Meskipun tokoh Amid harus menghadapi kematian, muncullah
semacam kebahagiaan karena telah melakukan suatu jihad.
Novel ini
pernah didiskusikan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada Bulan
Buku Nasional 1995, dengan pembicara Sukristanto dan Yudiono K S.
Menurut Sukristanto (1995), novel ini relevan bagi masyarakat pembaca
karena kaya informasi otentik sekitar revolusi kemerdekaan meskipun di
sana-sini terdapat kejanggalan waktu jika disimak secara cermat.
Sementara itu, Yudiono K.S. (1995) memandang novel ini sebagai potret
ketidakberdayaan individu menghadapi berbagai perubahan politik di
sekitarnya.
Belakangan, novel ini pun memikat perhatian Purwantini
dari Universitas Airlangga, Surabaya, yang menulis makalah untuk
Pertemuan Ilmiah Nasional XI Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia di
Surakarta, 2-3 Oktober 2000. Purwantini (2000) berpendapat bahwa
kesempatan Amid, Kiram dan Jun ikut serta menumpas pemberontakan PKI
pada akhir tahun 1965 dimaksudkan sebagai pembelaan pengarang terhadap
pejuang-pejuang Darul Islam yang dahulu dianggap pemberontak.
Sebenarnya, perlawanan mereka terkait dengan ketidaktegasan sikap
politik Pemerintah RI (Sukarno-Hatta) terhadap kelicikan orang-orang
komunis yang mencatut nama Darul Islam untuk berbagaimkejahatan; seperti
perampokan, pembakaran hutan dan pemerkosaan.
Menurut penulis, novel
ini sangat menarik untuk dikaji, mengingat novel ini mengandung
nilai-nilai kehidupan yang tampak dalam diri pelaku-pelaku maupun
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel ini sebagaimana ungkapan
dari beberapa peneliti di atas.
3. Perspektif Pendidikan Akhlak
Perspektif diartikan sebagai sudut pandang, tinjauan atau pandangan.
Sedangkan
pendidikan akhlak, pernyataan ini terdiri dari dua buah kata, yaitu
kata pendidikan dan kata akhlak. Pendidikan adalah segala usaha orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan
jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Sedang kata akhlak
berarti salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang membahas
tentang budi pekerti yang juga merupakan salah satu program Pendidikan
Dasar Umum yang berfungsi sebagai dasar pembinaan seorang muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Jadi pendidikan akhlak adalah
suatu usaha yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak untuk
mendewasakannya dari segi tingkah laku sehingga terbentuk manusia yang
berkepribadian muslim, yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Dengan demikian yang dimaksud dengan perspektif pendidikan akhlak adalah
dalam penelitian ini menggunakan sudut pandang akhlak dalam
mengungkapkan isi pesan yang ada dalam novel.
Dengan demikian yang
dimaksud dengan judul di atas adalah suatu. kajian ilmiah tentang nilai
pendidikan akhlak dalam novel Lingkar Tanah Lingkar Air.
B. Latar Belakang Masalah
Islam
adalah agama moral yang mementingkan isi, bukan penampilan saja, serta
membentuk jiwa dengan nilai-nilai moral bukan kerendahan dan cita-cita
sosial Islam yang dimulai dengan perjuangan menumbuhsuburkan aspek-aspek
aqidah, etika dalam diri pemeluknya. Sedangkan pendidikan merupakan
proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindah
nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal
di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar