Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Rabu, 25 April 2012

Pesan-Pesan Dakwah Dalam Novel Kasidah Lereng Bukit Karya Achmad Munif

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
1. Pesan-Pesan Dakwah
Pesan-pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat dan bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah atau sumber lain yang merupakan interpretasi dari kedua sumber tersebut yang berupa ajaran Islam.
Dalam konteks penelitian ini pesan-pesan dakwah yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam novel “Kasidah Lereng Bukit” karya Achmad Munif mengandung ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang bertema keimanan, hukum Islam dan akhlak yang bertujuan amar ma’ruf nahi munkar
2. Novel Kasidah Lereng Bukit
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra, lebih luas dari cerpen atau cerita pendek lebih sempit dari roman. Karangan ini menceritakan peristiwa tertentu dalam kehidupan manusia, suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang. Keluarbiasaannya terletak pada konflik, pertikaian yang meninggalkan pergolakan jiwa tokoh-tokohnya, sehingga tidak jarang mampu mengubah jalan hidup dari tokoh-tokoh dalam novel tersebut.
Novel “Kasidah Lereng Bukit” karya Achmad Munif berarti yang ada, yang terdapat atau yang muncul dalam novel yang berjudul "Kasidah Lereng Bukit" yang ditulis oleh sastrawan Islam yang bernama Achmad Munif.
Penegasan istilah dimuka dapat merumuskan maksud judul secara keseluruhan yaitu penelitian terhadap novel "Kasidah Lereng Bukit" karya Achmad Munif yang di dalamnya tertuang pesan-pesan dakwah yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang dibatasi pada tema keimanan dan akhlak yang bertujuan amar ma’ruf nahi munkar.
B. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama moral, agama yang mementingkan isi atau kualitas seseorang bukan penampilan saja serta membentuk jiwa manusia dengan nilai-nilai moral, bukan kerendahan. Salah satu nilai moral yang di ajarkan Islam ialah berdakwah dijalan Allah dengan bijaksana serta dengan ajaran yang baik. Sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125:
أدع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتى هي أحسن, إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين.

Artinya; Serulah kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan nasehat baik dan bertukar pikiran dengan cara yang lebih baik, sesungguhnya tuhanmu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan dialah yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.
Dakwah merupakan konsep yang sepenuhnya mengandung pengertian menyeru kepada yang baik, yaitu baik menurut Islam. Pengertian dakwah sebagaimana dipahami dalam surat an-Nahl ayat 125 mempunyai makna yang luas dan mendalam, begitu juga pelbagai definisi yang telah dibaca tentang pengertian-pengertian dakwah. Jelas bahwa dakwah adalah tugas agama yang luhur dan mulia karena merupakan suatu upaya dan usaha merubah manusia dari suatu kondisi yang kurang baik kepada kondisi yang lebih baik.
Kerja dakwah adalah kerja menggarami kehidupan manusia dengan nilai-nilai iman dan taqwa untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Kerja ini tidak akan pernah selesai selama kehidupan dunia masih berlangsung, selama itu umat berkewajiban menyampaikan pesan-pesan kenabian dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun coraknya. Isi pesan dakwah pada hakekatnya merupakan tuntunan abadi manusia sepanjang masa.
Di tengah pembangunan masa kini yang banyak membawa perkembangan baru dalam bidang agama, sosial, sains dan teknologi akan membawa pengaruh semakin berkembangnya sifat-sifat konsumerisme, materialisme beserta pendangkalan rohani dan moral, dakwah senantiasa dituntut untuk terus berupaya merubah suatu kondisi negatif ke kondisi yang positif atau perubahan dari kondisi yang sudah positif menuju kondisi yang lebih positif lagi, tentu saja dengan penuh hikmah dan mau’idhoh hasanah.
Dalam konsep Islam, setiap muslim sesungguhnya adalah juru dakwah yang mengemban tugas untuk menjadi teladan moral ditengah masyarakat. Tugas dakwah yang demikian berat dan luhur itu mencakup pada dua aspek yaitu Amar makruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemunkaran). Jika seluruh muslim menyadari hal ini selayaknya krisis moral yang merebak dikalangan masyarakat sedikit demi sedikit akan tereliminasi.
Pesan-pesan yang disampaikan da’i kepada sasaran dakwah (mad’u) dapat disebarkan melalui media. Pada masa permulaan Islam, Rasulullah dan Sahabatnya menggunakan media oral dan kontak langsung. Dengan kemajuan sains dan teknologi yang diperoleh pada saat ini, pesan-pesan dakwah yang disampaikan lewat media radio, televisi, film, surat kabar, teater, novel bahkan melalui jaringan internet.


File Selengkapnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar