BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebijaksanaan
dan langkah-langkah dalam bidang keluarga berencana merupakan bagi¬an
dari serangkaian langkah-langkah jangka panjang dalam pengendalian
pertumbuhan penduduk dan merupakan pula bagian terpadu dari usaha
pembangunan lainnya. Dengan demikian, di¬harapkan
tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertumbuhan
penduduk dengan perkembangan sosial ekonomi. Dalam hubungan ini maka
usaha-usaha operasional di ¬bidang kependudukan dijabarkan ke dalam
berbagai sasaran kuan¬titatif dan kualitatif untuk menurunkan tingkat
kelahiran dan kematian, memperpanjang tingkat harapan hidup, dan
menyerasi¬kan penyebaran penduduk dan tenaga kerja. Kebijaksanaan
ke¬pendudukan juga diarahkan untuk menunjang tarap hidup, kese-jahteraan
dan kecerdasan bangsa serta tujuan-tujuan pembangun¬an lainnya.
Usaha
menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui penyebarluasan dan
penyediaan sarana-sarana keluarga beren¬cana serta usaha meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan praktek keluarga berencana. Di samping itu
diusahakan juga berbagai kegiatan yang mendorong para keluarga untuk
melaksanakan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Usaha
menurunkan tingkat kematian terutama tingkat kema¬tian bayi dan
anak-anak dilaksanakan melalui berbagai upaya di bidang kesehatan,
pangan dan gizi, pendidikan, perumahan dan penyediaan air bersih dan
lain-lain. Penurunan tingkat kematian ini akan membawa dampak terhadap
perpanjangan harap¬an hidup penduduk.
Pembangunan dan perbaikan
keadaan sosial-ekonomi penduduk akan juga mengakibatkan penurunan
tingkat kelahiran. Namun, pengalaman selama ini menunjukkan bahwa
pembangunan sosial-ekonomi mempunyai dampak yang sangat lambat terhadap
penurunan tingkat kelahiran. Mengingat hal tersebut dan juga mengingat
rawannya masalah kependudukan di Indonesia maka diperlukan usaha-usaha
yang dapat menurunkan tingkat kelahiran secara langsung dan lebih cepat.
Usaha tersebut dilaksanakan melalui program keluarga berencana.
Pada
awal pelaksanaan program Keluarga Berencana, pendekatan pelayanan
keluarga berencana masih berpusat pada klinik-klinik dan rumah-rumah
sakit. Dengan makin disadari pentingnya Keluarga Berencana bagi
kesehatan dan kesejahteraan keluarga, mulai digalakkan keikutsertaan
masyarakat dalam pelaksanaan program. Sementara itu, pelaksanaan program
yang berorientasi pada pendekatan wilayah secara taktis lebih
dikembangkan. Artinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak
disamaratakan di setiap daerah tetapi setiap wilayah ditanggulangi
sendiri-sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi daerah yang
bersangkutan. Daerah yang peserta keluarga berencananya banyak
menggunakan kontrasepai pil dan metode sederhana lainnya diarahkan untuk
memilih spiral atau IUD yang lebih murah dan telah diketahui mempunyai
daya lindung yang lebih efektif. Dalam rangka peningkatan penggunaan
metode yang lebih efektif, digalakkan kegiatan pelayanan bersama
masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut penulis dalam Tugas Akhir ini
bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal di atas, dengan
mengambil judul “HUBUNGAN KOORDINASI PETUGAS LAPANGAN KELUARGA
BERENCANA (PLKB) DENGAN INSTITUSI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN
KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA” dengan mengambil Studi Kasus di Desa
Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah yang terkait dengan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan program keluarga berencana di Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon?
2.
Bagaimana tingkat keikutsertaan masyarakat Desa Balerante Kecamatan
Palimanan Kabupaten Cirebon dalam program Keluarga Berencana?
3.
Apakah terdapat hubungan antara koordinasi yang dilakukan oleh Petugas
Lapangan Keluarga Berencana dengan keikutsertaan masyarakat dalam
Program Keluarga Berencana?
C. Pembatasan Masalah
Penulis dapat mengidentifikasikan masalah-masalah yang timbul, antara lain:
1. Respon masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana yang tiap tahun memiliki fluktuasi.
2.
Keterbatasan Sarana dan Prasarana yang dimiliki petugas lapangan KB
sehingga pelaksanaan program KB di masyarakat seringkali terhambat.
3.
Pendekatan kultural dan interpersonal lebih ditekankan pada pendekatan
koordinasi Keluarga Berencana di masyarakat, karena bertujuan untuk
meyakinkan masyarakat terhadap manfaat Keluarga Berencana yang justru
pada awalnya menentang budaya masyarakat, karena ada anggapan bahwa
banyak anak banyak juga rezekinya.
Dari identifikasi masalah
tersebut, akan dilakukan penelitian berkaitan dengan masalah utama yang
diteliti, yaitu hubungan antara koordinasi Petugas Lapangan Keluarga
Berencana dengan masyarakat dalam peningkatan keikutsertaan Keluarga
Berencana.
Perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini
agar masalah yang dibahas tidak menjadi terlalu luas. Dalam hal ini
penulis mencoba membatasi masalah yang ada, yaitu penulis hanya akan
membahas permasalahan di atas dengan membatasi kasus di Desa Balerante
Kecamatan Palimanan serta data yang dianalisis dibatasi dari data tahun
2000 sampai dengan 2006.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program keluarga berencana di Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.
2.
Untuk mengetahui tingkat keikutsertaan masyarakat Desa Balerante
Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon dalam program Keluarga Berencana.
3.
Untuk mengetahui hubungan antara koordinasi yang dilakukan oleh Petugas
Lapangan Keluarga Berencana dengan keikutsertaan masyarakat dalam
Program Keluarga Berencana.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
1)
Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai hubungan antara
koordinasi Petugas Lapangan Keluarga Berencana dengan masyarakat dalam
peningkatan keikutsertaan Keluarga Berencana di Desa Balerante,
Kecamatan Palimanan Kab Cirebon.
2) Memberikan sumbangan bagi
perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu
administrasi, khususnya sebagai sumbangan pemikiran bagi mata kuliah
yang penulis dapat di bangku perkuliahan.
b. Kegunaan praktis
1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan STIAKIN Kota Cirebon.
2)
Merupakan sumber referensi bagi jurusan ilmu administrasi, yang akan
meneliti lebih lanjut mengenai hubungan antara koordinasi Petugas
Lapangan Keluarga Berencana dengan masyarakat dalam peningkatan
keikutsertaan Keluarga Berencana di Desa Balerante, Kecamatan Palimanan
Kab Cirebon.
3) Memberikan masukan bagi pihak Desa Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon mengenai urgensitas petugas lapangan KB.
E. Hipotesa
Hipotesa
pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan
persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar