BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PT Pertamina
Drilling Service merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan
induknya, yaitu PT Pertamina. PT Pertamina sendiri merupakan perusahaan
BUMN yang memiliki kegiatan usaha dalam bidang penyediaan bahan bakar
minyak dan gas. Sedangkan PT Pertamina Drilling
Service merupakan anak perusahaan (subsidiaries) yang bergerak sebagai
media penyedia jasa pemboran dan kerja ulang yang mensupport kegiatan
pengeboran yang dilakukan oleh PT Pertamina maupun dalam melayani
perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan layanan jasa perusahaan.
Setiap
perusahaan memiliki tujuan utama dalam kegiatan usahanya. Dalam
mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan proses penyelenggaraan
dari setiap bidang-bidang yang ada dalam perusahaan untuk bersama-sama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Proses dalam
pencapaian tujuan perusahaan dengan memaksimalkan seluruh sumber daya
yang ada secara bersama-sama tersebut dinamakan “Administrasi”
(administration). Sebagaimana diungkapkan oleh Sondang P. Siagian,
bahwa “administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dari setiap
usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.”
Sebagaimana
dikatakan oleh Slamet Soesanto dan Sondang P. Siagian, bahwa terdapat 8
(delapan) unsur dalam rangkaian kegiatan penataan (administrasi) yang
merupakan sub konsep dari administrasi itu sendiri, yaitu:
1. Organisasi, adalah kumpulan dari orang-orang atau kelompok yang memiliki kesamaan dalam tujuan.
2.
Manajemen, adalah proses secara teknis dalam mencapai tujuan. Manajemen
memiliki fungsi-fungsi utama, yaitu dalam hal perencanaan (planning,
pengorganisasian (organizing), pengendalian (controlling), dan evaluasi
(evaluating).
3. Komunikasi, adalah hubungan yang terjadi di antara anggota-anggota organisasi.
4. Informasi, adalah terkait dengan sumber-sumber data atau informasi yang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan.
5.
Personalia, adalah adanya orang-orang atau karyawan yang bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas masing-masing bidang dengan hak dan
kewajiban yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
6. Finansial, merupakan aspek pendanaan dari seluruh kegiatan administrasi.
7. Material, adalah faktor penunjang dalam kegiatan administrasi yang biasanya berbentuk fisik, baik sarana maupun prasarana.
8.
Relasi Publik, adalah hubungan perusahaan dengan dunia luar. Relasi
publik memfokuskan pada kegiatan sosialisasi tujuan atau kegiatan
perusahaan secara eksternal.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
”ANALISIS ADMINISTRASI PADA PT PERTAMINA DRILLING SERVICE AREA JAWA”
dengan memfokuskan pembahasan pada pembagian 8 unsur-unsur administrasi
yang telah disebutkan di atas.
B. Identifikasi Masalah
Dalam
penelitian ini, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang terkait
dengan penelitian administrasi pada PT Pertamina Drilling Service Area
Jawa sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem organisasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
2. Bagaimana sistem manajemen pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
3. Bagaiman pola komunikasi di antara anggota-anggota organisasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
4. Bagaimana sistem informasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
5. Bagaimana kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
6. Bagaimana keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
7. Bagaimana material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
8. Bagaimana mutu kegiatan Relasi Publik PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
C. Pembatasan Masalah
Dari
identifikasi masalah di atas, terlihat dengan jelas bahwa penelitian
mengenai administrasi terkait dengan banyak variabel. Untuk itu, perlu
dilakukan pembatasan masalah yang akan menjadi fokus utama penelitian
agar tidak terlalu luas. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah
pokok penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
2. Bagaimana keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
3. Bagaimana material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang ada. Dalam hal ini tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2. Untuk mengetahui keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
3. Untuk mengetahui material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
E. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
1) Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai Analisis Admimistrasi pada PT. Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2)
Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan,
terutama bagi kemajuan ilmu administrasi yang penulis dapat di bangku
perkuliahan.
b. Kegunaan praktis
1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi Kawula Indonesia (STIAKIN), Kota Cirebon.
2)
Merupakan sumber referensi bagi jurusan administrasi, yang akan
meneliti lebih lanjut mengenai administrasi pada PT. Pertamina Drilling
Service.
3) Memberikan masukan bagi direksi dan para pemilik saham
mengenai urgensitas sistem administrasi pada PT. Pertamina Drilling
Service.
F. Hipotesa
Hipotesa pada dasarnya merupakan
suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan
sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk
dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis negatif (H0): “Diduga sistem administrasi PT. Pertamina Drilling Service
adalah tidak baik”.
Hipotesis positif (H1): “Diduga sistem administrasi PT. Pertamina Drilling Service
adalah baik”.
G. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
akan dilakukan pada PT. Pertamina Drilling Service selama 3 bulan,
terhitung dari bulan Januari sampai dengan Maret 2007.
2. Ruang Lingkup Penelitian
Metode dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nya dibagi menjadi tiga jenis:
1)
Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bersifat untuk
mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan
variabel yang lain;
2) Metode komparatif, adalah suatu metode yang
bersifat membandingkan dari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari
satu atau dalam waktu yang berbeda; dan
3) Metode penelitian
asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/peristiwa.
Dikarenakan
penelitian ini berusaha untuk mengetahui sistem administrasi pada PT
Pertamina Drilling Service, maka metode yang digunakan adalah mengacu
pada metode deskriptif seperti telah dijelaskan pengertiannya di atas.
Sedangkan ruang lingkup penelitian akan mencakup elemen-elemen:
1. Kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2. Keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa
3. Material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
3. Jenis dan Sumber Data
Jenis
data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data sekunder. Data
sekunder, yaitu data yang diambil dari data yang telah tersedia.
Dalam penelitian ini juga dibutuhkan data pendukung yang meliputi:
a. Data tentang Sejarah Perusahaan
b. Data tentang jumlah karyawan
c. Data tentang Perkembangan Perusahaan
4. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh data sekunder yang terkait dengan
sistem manajemen, kualitas personalia, keadaan finansial, material PT
Pertamina Drilling Service Area Jawa dari sejak awal berdirinya
perusahaan.
Sedangkan yang menjadi sampel penelitian ini, khusus
untuk data kondisi finansial diambil dari data sekunder berupa laporan
penjualan selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2002 sampai dengan
2006. Peneliti menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel secara acak di dalam populasi yang dapat mewakili
keseluruhan jumlah yang ada dalam populasi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Penelitian dokumenter, yaitu kegiatan mempelajari catatan resmi mengenai gambaran perusahaan.
b.
Penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan mempelajari dan mengumpulkan
data tertulis untuk menunjang penelitian. data yang dikumpulkan berupa
literatur yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian, baik
dalam bentuk buku, artikel majalah, ensiklopedia, kamus, dan sebagainya.
c.
Penelitian lapangan, yaitu penulis melakukan observasi secara langsung
ke lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, juga
untuk melihat secara nyata kegiatan operasi PT. Pertamina Drilling
Service.
6. Teknik Pengolahan Data
Dari data-data yang
diperoleh, dilakukan interpretasi data untuk menyatakan sistem
administrasi yang ada pada saat ini apakah rendah atau tinggi. Untuk
itu, dilakukan penghitungan persentase dan Analisis SWOT.
Untuk
mengukur persentase kenaikan, khususnya pada data mengenai kondisi
finansial perusahaan, pada setiap periode digunakan rumus:
Persentase kenaikan = Sampel kedua – Sampel sebelumnya (dst) x 100%
Sampel sebelumnya
Sedangkan
untuk analisis data menggunakan Analisa SWOT. Analisa SWOT adalah
sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1.
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari program pemberdayaan potensi budaya saat ini.
2.
W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari program pemberdayaan potensi budaya saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang untuk berkembang di masa depan.
4.
T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman yang
datang dari luar dan dapat mengancam eksistensi pemberdayaan potensi
budaya di masa depan.
Terdapat dua model analisa SWOT yang umum digunakan dalam melakukan analisa situasi yaitu :
1. Model Kuantitatif
Sebuah
asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S
dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan
bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan
dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus
diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu
memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity
(O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah
masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara
memberikan skor pada masing-masing sub komponen, dimana satu sub
komponen dibandingkan dengan sub komponen yang lain dalam komponen yang
sama atau mengikuti lajur vertikal. Sub komponen yang lebih menentukan
dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar
penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar
subyektifitas penilaian.
Hasil penilaian ini dapat dilihat bentuknya
dalam diagram kartesius dimana Strength (S) berpasangan dengan Weakness
(W) dan Opportunity (O) berpasangan dengan Threat (T).
2. Model Kualitatif
Urut-urutan
dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan
urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah
pada saat pembuatan sub komponen dari masing-masing komponen. Apabila
pada model kuantitatif setiap sub komponen S memiliki pasangan sub
komponen W, dan satu sub komponen O memiliki pasangan satu sub komponen
T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, Sub
Komponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan
tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif
tidak dapat dibuatkan Diagram Kartesius, karena mungkin saja misalnya,
Sub Komponen S ada sebanyak 10 buah, sementara sub komponen W hanya 6
buah.
Dalam penelitian ini, akan digunakan analisa SWOT dengan ”Model
Kuantitatif”, sebagaimana yang telah dilakukan dan telah muncul pada
laporan kegiatan usaha PT Pertamina Drilling Service.
H. Sistematika Penulisan
Pembuatan
sistematika ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi
berdasarkan urutan dan aturan logis dari penelitian yang dilakukan serta
memberikan gambaran menyeluruh mengenai skripsi ini.
BAB I: PENDAHULUAN
Di
dalamnya menguraikan mengenai latar-belakang masalah dari penelitian
ini, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, hipotesa, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORITIS
Membahas
hal-hal mengenai pengertian-pengertian pokok dari teori-teori yang
dikemukakan para ahli sebagai landasan untuk pembahasan selanjutnya.
Berisikan teori-teori tentang: pengertian ilmu administrasi, unsur-unsur
ilmu administrasi, dan teori lain yang berkaitan dengan skripsi ini,
serta kerangka pikir penelitian.
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bab
ini secara khusus akan membahas mengenai objek penelitian, di antaranya
akan membahas mengenai sejarah pendirian perusahaan, visi dan misi,
kegiatan usaha dan perkembangan usaha perusahaan.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab
ini merupakan bab utama, di dalamnya memuat isi penting mengenai temuan
dari hasil penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini, di mana
hasilnya dianalisis secara sistematis disertai interpretasinya.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang akan menyajikan kesimpulan dan saran-saran yang dapat bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar