Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Selasa, 24 April 2012

Administrasi Perusahaan PT Pertamina Drilling Service

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
PT Pertamina Drilling Service merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perusahaan induknya, yaitu PT Pertamina. PT Pertamina sendiri merupakan perusahaan BUMN yang memiliki kegiatan usaha dalam bidang penyediaan bahan bakar minyak dan gas. Sedangkan PT Pertamina Drilling Service merupakan anak perusahaan (subsidiaries) yang bergerak sebagai media penyedia jasa pemboran dan kerja ulang yang mensupport kegiatan pengeboran yang dilakukan oleh PT Pertamina maupun dalam melayani perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan layanan jasa perusahaan.

Setiap perusahaan memiliki tujuan utama dalam kegiatan usahanya. Dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut diperlukan proses penyelenggaraan dari setiap bidang-bidang yang ada dalam perusahaan untuk bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Proses dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada secara bersama-sama tersebut dinamakan “Administrasi” (administration). Sebagaimana diungkapkan oleh Sondang P. Siagian, bahwa “administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dari setiap usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.”
Sebagaimana dikatakan oleh Slamet Soesanto dan Sondang P. Siagian, bahwa terdapat 8 (delapan) unsur dalam rangkaian kegiatan penataan (administrasi) yang merupakan sub konsep dari administrasi itu sendiri, yaitu:
1. Organisasi, adalah kumpulan dari orang-orang atau kelompok yang memiliki kesamaan dalam tujuan.
2. Manajemen, adalah proses secara teknis dalam mencapai tujuan. Manajemen memiliki fungsi-fungsi utama, yaitu dalam hal perencanaan (planning, pengorganisasian (organizing), pengendalian (controlling), dan evaluasi (evaluating).
3. Komunikasi, adalah hubungan yang terjadi di antara anggota-anggota organisasi.
4. Informasi, adalah terkait dengan sumber-sumber data atau informasi yang dibutuhkan dalam proses pencapaian tujuan.
5. Personalia, adalah adanya orang-orang atau karyawan yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas masing-masing bidang dengan hak dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
6. Finansial, merupakan aspek pendanaan dari seluruh kegiatan administrasi.
7. Material, adalah faktor penunjang dalam kegiatan administrasi yang biasanya berbentuk fisik, baik sarana maupun prasarana.
8. Relasi Publik, adalah hubungan perusahaan dengan dunia luar. Relasi publik memfokuskan pada kegiatan sosialisasi tujuan atau kegiatan perusahaan secara eksternal.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai ”ANALISIS ADMINISTRASI PADA PT PERTAMINA DRILLING SERVICE AREA JAWA” dengan memfokuskan pembahasan pada pembagian 8 unsur-unsur administrasi yang telah disebutkan di atas.

B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang terkait dengan penelitian administrasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem organisasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
2. Bagaimana sistem manajemen pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
3. Bagaiman pola komunikasi di antara anggota-anggota organisasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
4. Bagaimana sistem informasi pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
5. Bagaimana kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
6. Bagaimana keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
7. Bagaimana material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
8. Bagaimana mutu kegiatan Relasi Publik PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?

C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, terlihat dengan jelas bahwa penelitian mengenai administrasi terkait dengan banyak variabel. Untuk itu, perlu dilakukan pembatasan masalah yang akan menjadi fokus utama penelitian agar tidak terlalu luas. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pokok penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
2. Bagaimana keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?
3. Bagaimana material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menjawab permasalahan yang ada. Dalam hal ini tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2. Untuk mengetahui keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
3. Untuk mengetahui material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.

E. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
1) Mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai Analisis Admimistrasi pada PT. Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2) Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu administrasi yang penulis dapat di bangku perkuliahan.
b. Kegunaan praktis
1) Menambah perbendaharaan referensi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi Kawula Indonesia (STIAKIN), Kota Cirebon.
2) Merupakan sumber referensi bagi jurusan administrasi, yang akan meneliti lebih lanjut mengenai administrasi pada PT. Pertamina Drilling Service.
3) Memberikan masukan bagi direksi dan para pemilik saham mengenai urgensitas sistem administrasi pada PT. Pertamina Drilling Service.


F. Hipotesa
Hipotesa pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis negatif (H0): “Diduga sistem administrasi PT. Pertamina Drilling Service
adalah tidak baik”.
Hipotesis positif (H1): “Diduga sistem administrasi PT. Pertamina Drilling Service
adalah baik”.

G. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada PT. Pertamina Drilling Service selama 3 bulan, terhitung dari bulan Januari sampai dengan Maret 2007.

2. Ruang Lingkup Penelitian
Metode dalam penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan)nya dibagi menjadi tiga jenis:
1) Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain;
2) Metode komparatif, adalah suatu metode yang bersifat membandingkan dari suatu variabel untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda; dan
3) Metode penelitian asosiatif/hubungan, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/peristiwa.
Dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui sistem administrasi pada PT Pertamina Drilling Service, maka metode yang digunakan adalah mengacu pada metode deskriptif seperti telah dijelaskan pengertiannya di atas.
Sedangkan ruang lingkup penelitian akan mencakup elemen-elemen:
1. Kualitas personalia pada PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.
2. Keadaan finansial PT Pertamina Drilling Service Area Jawa
3. Material yang dimiliki PT Pertamina Drilling Service Area Jawa.

3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data sekunder. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari data yang telah tersedia.
Dalam penelitian ini juga dibutuhkan data pendukung yang meliputi:
a. Data tentang Sejarah Perusahaan
b. Data tentang jumlah karyawan
c. Data tentang Perkembangan Perusahaan

4. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh data sekunder yang terkait dengan sistem manajemen, kualitas personalia, keadaan finansial, material PT Pertamina Drilling Service Area Jawa dari sejak awal berdirinya perusahaan.
Sedangkan yang menjadi sampel penelitian ini, khusus untuk data kondisi finansial diambil dari data sekunder berupa laporan penjualan selama 5 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2002 sampai dengan 2006. Peneliti menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak di dalam populasi yang dapat mewakili keseluruhan jumlah yang ada dalam populasi.

5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Penelitian dokumenter, yaitu kegiatan mempelajari catatan resmi mengenai gambaran perusahaan.
b. Penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan mempelajari dan mengumpulkan data tertulis untuk menunjang penelitian. data yang dikumpulkan berupa literatur yang berhubungan dengan topik permasalahan penelitian, baik dalam bentuk buku, artikel majalah, ensiklopedia, kamus, dan sebagainya.
c. Penelitian lapangan, yaitu penulis melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, juga untuk melihat secara nyata kegiatan operasi PT. Pertamina Drilling Service.

6. Teknik Pengolahan Data
Dari data-data yang diperoleh, dilakukan interpretasi data untuk menyatakan sistem administrasi yang ada pada saat ini apakah rendah atau tinggi. Untuk itu, dilakukan penghitungan persentase dan Analisis SWOT.
Untuk mengukur persentase kenaikan, khususnya pada data mengenai kondisi finansial perusahaan, pada setiap periode digunakan rumus:
Persentase kenaikan = Sampel kedua – Sampel sebelumnya (dst) x 100%
Sampel sebelumnya
Sedangkan untuk analisis data menggunakan Analisa SWOT. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari program pemberdayaan potensi budaya saat ini.
2. W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari program pemberdayaan potensi budaya saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang untuk berkembang di masa depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman yang datang dari luar dan dapat mengancam eksistensi pemberdayaan potensi budaya di masa depan.
Terdapat dua model analisa SWOT yang umum digunakan dalam melakukan analisa situasi yaitu :
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing-masing sub komponen, dimana satu sub komponen dibandingkan dengan sub komponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Sub komponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
Hasil penilaian ini dapat dilihat bentuknya dalam diagram kartesius dimana Strength (S) berpasangan dengan Weakness (W) dan Opportunity (O) berpasangan dengan Threat (T).


2. Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan sub komponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap sub komponen S memiliki pasangan sub komponen W, dan satu sub komponen O memiliki pasangan satu sub komponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, Sub Komponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Kartesius, karena mungkin saja misalnya, Sub Komponen S ada sebanyak 10 buah, sementara sub komponen W hanya 6 buah.
Dalam penelitian ini, akan digunakan analisa SWOT dengan ”Model Kuantitatif”, sebagaimana yang telah dilakukan dan telah muncul pada laporan kegiatan usaha PT Pertamina Drilling Service.


H. Sistematika Penulisan
Pembuatan sistematika ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan logis dari penelitian yang dilakukan serta memberikan gambaran menyeluruh mengenai skripsi ini.
BAB I: PENDAHULUAN
Di dalamnya menguraikan mengenai latar-belakang masalah dari penelitian ini, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesa, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II: LANDASAN TEORITIS
Membahas hal-hal mengenai pengertian-pengertian pokok dari teori-teori yang dikemukakan para ahli sebagai landasan untuk pembahasan selanjutnya. Berisikan teori-teori tentang: pengertian ilmu administrasi, unsur-unsur ilmu administrasi, dan teori lain yang berkaitan dengan skripsi ini, serta kerangka pikir penelitian.
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bab ini secara khusus akan membahas mengenai objek penelitian, di antaranya akan membahas mengenai sejarah pendirian perusahaan, visi dan misi, kegiatan usaha dan perkembangan usaha perusahaan.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab utama, di dalamnya memuat isi penting mengenai temuan dari hasil penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini, di mana hasilnya dianalisis secara sistematis disertai interpretasinya.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang akan menyajikan kesimpulan dan saran-saran yang dapat bermanfaat.


File Selengkapnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar