Isikan Kata Kunci Untuk Memudahkan Pencarian

Jumat, 27 April 2012

Home



Perkembangan pendidikan secara nasional di era reformasi, yang sering disebut-sebut oleh para pakar pendidikan maupun oleh para birokrasi di bidang pendidikan sebagai sebuah harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini dengan berbagai strategi inovasi, ternyata sampai saat ini masih belum menjadi harapan. Bahkan hampir dikatakan bukan kemajuan yang diperoleh.
 
Kalimat tersebut mungkin sangat radikal untuk diungkapkan, tapi inilah kenyataan yang terjadi dilapangan, sebagai sebuah ungkapan dari seorang Dosen yang mengkhawatirkan perkembangan pendidikan dewasa ini.

Seperti yang kita ketahui bahwa karya ilmiah, baik yang berupa skripsi, thesis, jurnal, penelitian, dan lainnya kini hanya menumpuk diperpustakaan dan dalam rak-rak buku kampus-kampus. Banyak juga karya ilmiah dari hasil mahasiswa yang sudah lulus menjadi tidak berguna karena hanya disimpan sebagai "kenang-kenangan". Padahal kalau karya tersebut terpublikasikan, besar peluangnya untuk menjadi sumber inspirasi dan media pengembangan bagi masyarakat yang haus dan peduli terhadap ilmu pengetahuan.

Berkembangnya ilmu pengetahuan tak luput dari semua pihak baik pemerintah, guru, dosen, mahasiswa dan seluruh komponen masyarakat mempunyai peranan yang besar, karena semakin kita tak peduli dengan itu, maka dampak yang ditimbulkannya dapat kita rasakan sekarang, budaya konsumerisme bangsa, meningkatnya pengangguran dan kriminalitas, selanjutnya bangsa ini akan tergilas oleh arus globalisasi yang sedemikian kompleks.

Hadirnya media online ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalam menyusun karya ilmiah. Walaupun kami sadar terjadinya pro kontra tentang media online seperti ini karena berkaitan dengan karya akademik. Hal ini dikhawatirkan terjadinya plagiat. Plagiat adalah pendapat karya atau hasil penelitian orang lain yang diakui sebagai pendapat, karya, atau hasil penelitian sendiri. Bentuk-bentuk yang dikategorikan kegiatan plagiat adalah:
1. Mengutip pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya.
2. Menjiplak seluruhnya atau sebagian hasil karya orang lain, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi.

TokoSkripsiLengkap.blogspot.com adalah situs perpustakaan skripsi online. Kami berharap dengan adanya situs ini dapat bermanfaat dan dapat membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah Anda. Suatu usaha tak akan menjadi sia-sia kalau kita mulai dengan niat baik dan sungguh-sungguh dalam menjalankannya, kami akan selalu terbuka jika ada saran kritik yang membangun dari anda.

Keperawatan (1)

Klik judul untuk melihat isi file skripsi


No JUDUL SKRIPSI
1Efektifitas Mengkudu TerhadapPenurunan Tekanan Darah Pada Penderita 
Hipertensi
2
3Hubungan Keadaan FasilitasSanitasi Terhadap Kebersihan Pasar Di Pasar 
Karang Lelede Kota Mataram
4
5hubungan pengetahuan dan sikapmurid lkelas v sd terhaadap pencegahan 
karies gigi
6Kualitas Dokumentasi AsuhanKeperawatan Di Paviliun Vinolia Dan Ruang 
Dahlia Instalasi Rawat Inaprsud KotaYogyakarta
7Pembuatan Sistem InformasiRekam Medis Di Rumah Sakit Umum PKU 
Muhammadiyah Bantul
8Pengetahuan Ibu MenyusuiTentang Kontrasepsi
9Pengetahuan Perawat TentangKegawatan Nafas Dan Tindakan Resusitasi 
Pada Neonatus Yang Mengalami
10Analisa Faktor-Faktor YangMempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana 
Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan KlasIIA Anak Tanjung Gusta Medan#
11Analisa Pengaruh Faktor –Faktor Sosial Budaya terhadap Pemanfaatan 
Pelayanan Posyandu lansia di DaerahBinaan Puskesmas Darussalam Medan
12Analisa Tingkat KepuasanPasien Pada Pelayanan Keperawatan Prima di 
Ruang rawat Inap Rumah Sakit UmumPusat Haji Adam Malik Medan
13Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi Dini 
Pasien Paska Operasi Fraktur EkstremitasBawah Di Rindu B3 RSUP. H. Adam 
Malik Medan#
14Asuhan Keperawatan KeluargaDengan Diabetes Mellitus Di Kelurahan 
Gedung Johor Kecamatan Medan Johor
15Dukungan Petugas Kesehatandalam Pelaksanaan Program UKS pada SD 
Negeri di Kecamatan Karang Baru KabupatenAceh Tamiang Provinsi Aceh
16Efektifitas Inisiasi MenyusuDini Terhadap Peningkatan Produksi ASI 
Di Klinik Bersalin Mariani
17Efektifitas terapi MusikTerhadap Penurunan Nyeri Post Operasi pada Anak 
18Efektivitas Masase Kaki denganMinyak Esensial Lavender terhadap 
Penurunan Tekanan Darah pada PenderitaHipertensi di Dusun XI Desa 
Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa KabupatenDeli Serdang
19Efektivitas PendidikanKesehatan Terhadap Perubahan Konsep Diri pada 
Wanita yang Menderita KankerSistem Reproduksi
20Efektivitas Penyuluhan SADARITerhadap Peningkatan Pengetahuan 
Remaja Tentang SADARI di SMA Negeri IKecamatan Sidamanik 
Kabupaten Simalungun


Halaman 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Efektivitas Penyuluhan SADARI Terhadap Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang SADARI di SMA Negeri I Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun

ABSTRAK

Kanker pada sistem reproduksi wanita menduduki peringkat pertama kanker yang terjadi pada wanita dan dua pertiganya kasus kanker terjadi di Indonesia. Kanker pada sistem reproduksi wanita seperti kanker payudara merupakan pembunuh ke dua setelah kanker servik. menurut survei terakhir di dunia ini setiap tiga menit ditemukan seorang penderita kanker payudara baru dan setiap 11 menit ditemukan seorang wanita meninggal karena kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian penyuluhan SADARI terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang SADARI. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan satu kelompok sampel (one group pre-post test). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu suatu tehnik penetapan sampel dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Penelitian dilakukan pada Bulan Desember 2009. Sebelum pemberian intervensi, peneliti melakukan pengukuran awal terhadap tingkat pengetahuan, setelah intervensi dilakukan pengukuran kembali tingkat pengetahuan responden berdasarkan jawaban dari kuesioner. Tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan dianalisis dengan uji paired t-test, sehingga didapatkan hasil taraf signifikansi 0.000 (p<0.05) dengan nilai t -9,9111 dan p value 0.000. Hasil penelitian ini menunjukkan penyuluhan SADARI efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja ke arah yang lebih baik (positif). 

Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Perubahan Konsep Diri pada Wanita yang Menderita Kanker Sistem Reproduksi

ABSTRAK

Kanker pada sistem reproduksi wanita menduduki peringkat pertama kanker yang
terjadi pada wanita dan dua pertiganya kasus kanker terjadi di Indonesia. Kanker
pada sistem reproduksi wanita merupakan penyakit yang kronik dan bersifat
progesif serta memiliki efek samping dari pengobatan (kemoterapi) yang
menimbulkan perubahan pada sistem tubuh penderita yang mempengaruhi
gambaran diri klien. Gambaran diri yang buruk akan berdampak pada konsep diri
yang negatif. Konsep diri negatif tersebut dapat ditingkatkan menjadi konsep diri
yang positif melalui pemberian pendidikan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian pendidikan
kesehatan terhadap peningkatan konsep diri. Desain penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperiment dengan satu kelompok sampel (one group pre-post test).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah totally sampling sesuai
dengan kriteria penelitian sehingga didapatkan jumlah sampel 20 orang. Penelitian
dilakukan pada tanggal 16 Oktober -16 November.
Sebelum pemberian intervensi, peneliti melakukan pengukuran awal terhadap
konsep diri responden, setelah intervensi dilakukan pengukuran kembali konsep
diri responden berdasarkan jawaban dari kuesioner. Konsep diri sebelum dan
sesudah pemberian pendidikan kesehatan dianalisis dengan uji paired t-test,
sehingga didapatkan hasil taraf signifikansi 0.000 (p<0.05) dengan nilai t -8.480 dan p value 0.000. Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan konsep diri wanita yang menderita kanker sistem reproduksi ke arah yang lebih baik (positif). 

File Selengkapnya.....

Efektivitas Masase Kaki dengan Minyak Esensial Lavender terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Dusun XI Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

ABSTARAK

Kondisi alam dan masyarakat saat ini sangat kompleks sehingga banyak masalah kesehatan yang muncul cukup dominan yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Terapi masase (pijat) merupakan salah satu terapi non farmakologis yang ditawarkan untuk menurunkan tekanan darah dengan. teknik pemijatan pada titik tertentu dapat menghilangkan sumbatan dalam darah sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Dusun XI Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy–eksperiment. Masase kaki dengan minyak esensial lavender dalam penelitian ini dilakukan secara teratur 20-30 menit selama 7 hari berturut-turut mulai dari tanggal 02 Agustus-18 Agustus 2009. Berdasarkan teknik purposive sampling diperoleh sample sebanyak 13 orang yang digenapkan menjadi 14 orang, sampel ini terbagi dalam 2 kelompok 7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran tekanan darah pre dan post intervensi. Dan datanya dicatat dalam lembar observasi tekanan darah. Kemudian data penelitian ini di analisa dengan uji statistik deskripif dan inferensial. Berdasarkan hasil analisa data dengan uji paired t-test menunjukkan bahwa tekanan darah kelompok intervensi berbeda antara pre-post masase kaki dengan minyak esensial lavender (sistolik: t=14.71, p=0.00; diastolik: t=7.52, p=0.00). Selanjutnya dengan uji independent t-test, penelitian ini juga menemukan bahwa tekanan darah kelompok intervensi berbeda dengan kelompok kontrol (sistolik: t=1.92, p=0.10; diastolik: t=1.11, p=0.30). Penemuan ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan setelah masase kaki dengan minyak esensial lavender secara teratur. Juga terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan dari penemuan penelitian ini menunjukkan bahwa masase kaki dengan minyak esensial lavender efektif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. 

File Selengkapnya.....

Efektifitas terapi Musik Terhadap Penurunan Nyeri Post Operasi pada Anak Usia Sekolah di RSUP H. Adam Malik Medan

ABSTRAK

Setiap tindakan operasi akan menimbulkan berbagai keluhan dan yang
paling sering adalah nyeri. Anak sering tidak mengatakan kalau ia merasakan
nyeri. Dan bila nyeri yang dialami anak tidak diatasi, dapat mempengaruhi
tumbuh dan kembang anak. Distraksi adalah teknik yang efektif untuk
menurunkan nyeri. Terapi musik merupakan salah satu teknik distraksi yang dapat
menurunkan nyeri pada anak post operasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri post operasi pada
anak usia sekolah. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 6 januari-7 februari 2010 dengan
jumlah sampel 14 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data
dapat dikumpulkan dengan menggunakan Face Pain Rating Scale. Data yang
sudah dikumpulkan di analisa dengan uji t (t-test) dengan tingkat kemaknaan 5%
(α= 0,05). Pada kelompok kontrol, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
terapi musik terhadap intensitas nyeri post operasi tidak bermakna yaitu 0,200
(p>0,05). Sedangkan pada kelompok intervensi terapi musik mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap intensitas nyeri yaitu 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan agar perawat ruangan dapat mengintegrasikan terapi musik dalam asuhan keperawatan langsung pada perawatan anak post operasi khususnya ditujukan untuk menurunkan nyeri.

File Selengkapnya.....

Efektifitas Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Peningkatan Produksi ASI Di Klinik Bersalin Mariani

ABSTRAK

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dengan kulit ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektititas inisiasi menyusu dini terhadap peningkatan produksi ASI di klinik bersalin Mariani pada tanggal 21 Januari sampai dengan 26 Februari 2010. Dengan melihat produksi ASI dari lama tidur bayi, frekuensi BAB bayi, frekuensi BAK bayi,frekuensi menyusui dan kondisi payudara. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi ekperimen dengan uji statistik independent t test. Jumlah responden yang terlibat adalah 14 orang ibu yang melahirkan secara normal, 7 orang dilakukan IMD dan 7 orang tidak dilakukan IMD. Dari hasil penelitian dilakukan perhitungan statistik independent t test kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada hari pertama tidakk terdapat perbedaan dilihat dari frekuensi menyusui t hitung pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada frekuensi menyusui 0,277 nilai ini lebih kecil dari t tabel hitung dengan df=12 dan level signifikan 0,786 & 0,786. Pada hari kedua terdapat perbedaan produksi ASI antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Pada hari ketiga tidak terdapat perbedaan produksi ASI antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi di lihat dari kondisi payudara, t hitung pada kelompok intervensi dan kontrol pada kondisi payudara 1,549 nilai ini lebih kecil dari tabel t hitung dengan df=12 dan level signifikan 0,147 & 0,172. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan produksi ASI pada hari pertama dan ketiga dilihat dari frekuensi menyusui dan kondisi payudara. Sedangkan pada hari kedua terdapat perbedaan produksi ASI antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi dilihat dari lama tidur bayi, frekuensi BAB bayi, frekuensi BAK bayi,frekuensi menyusui dan kondisi payudara di Klinik Bersalin Mariani. Pada penelitian ini belum menganalisa sejauhmana hubungan karakteristik responden dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI 

File Selengkapnya.....

Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Program UKS pada SD Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh

ABSTRAK

Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan petugas kesehatan dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Karang Baru berjumlah 51 orang dari berbagai profesi dibidang kesehatan dengan menggunakan tehnik total sampling. Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 3-25 Agustus 2009 dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari data demografi dan dukungan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Dukungan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru berada pada kategori tinggi (71%) dan sebanyak (29%) berada pada kategori rendah, hal ini menggambarkan bahwa dukungan petugas kesehatan sangat dibutuhkan dalam tercapainya pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah di Sekolah Dasar. Keadaan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kecamatan Karang Baru serta dapat menjadi bahan bagi petugas kesehatan di Puskesmas lain khususnya tenaga perawat komunitas dalam melaksanakan Program UKS di tingkat Sekolah Dasar. 

File Selengkapnya.....

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Mellitus Di Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor

BAB
 I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Penyakit Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sering dijumpai dimasyarakat terutama dikalangan masayarakat perkotaan. Penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup akibat urbanisasi dan modernisasi. Salah satu upaya pengendalian Diabetes mellitus dilakukan dengan pengaturan makanan, olahraga teratur serta mengkonsumsi obat pengatur gula darah.
Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai calon anggota profesi disiapkan untuk dapat mengembangkan profesi keperawatan setelah berada di lapangan pekerjaannya. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasi semua teori dan konsep yang telah diperoleh selama pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Hal ini secara langsung dapat memberikan masukan untuk peningkatan pelayanan keperawatan keluarga di masyarakat yang menjadi lahan praktek mahasiswa Praktek Belajar Lapangan Komprehensif (PBLK) tersebut. Kegiatan Praktek Belajar Lapangan Komprehensif (PBLK) dilakukan di
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor selama 4 minggu, mulai pada tanggal 23 November 2009 sampai dengan 19 Desember 2009.
Kegiatan Praktek Belajar LapanganKomprehensif (PBLK) dilaksanakan berdasarkan kontrak belajar yang telah disepakati bersama antara mahasiswa, pembimbing akademik dan pembimbing klinik serta keluarga kelolaan, yang meliputi pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan keluarga.
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai. Keperawatan kesehatan keluarga adalah perawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan oleh seorang perawat profesional dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standar praktik keperawatan dengan berlandaskan etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Adapun asuhan keperawatan untuk klien kelolaan yang penulis pilih adalah asuhan keperawatan keluarga dengan Diabetes mellitus. Kasus ini dikemukakan penulis karena penulis ingin berbagi informasi dan meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat pasien Diabetes mellitus serta menambah wawasan bagi penulis. Maka atas faktor-faktor tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengelola keluarga dengan Diabetes mellitus.
Universitas Sumatera Utara
2 Tujuan PBLK
Tujuan dari pelayanan keperawatan PBLK ini adalah untuk : 

File Selengkapnya.....

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ambulasi Dini Pasien Paska Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan#

ABSTRAK

Ambulasi dini merupakan bagian dari mobilisasi dalam asuhan keperawatan pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah. Ambulasi dini dianjurkan pada 48 jam paska operasi fraktur sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien.

Penelitian ini bertujuan untuk me ngetahui pengaruh faktor kondisi kesehatan, emosi, gaya hidup, dukungan sosial dan pengetahuan terhadap pelaksanaan ambulasi dini pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah. Desain penelitian menggunakan deskriptif observasi dengan jumlah sampel 24 responden pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah. Tehnik pengumpulan data menggunakanlembar checklis, kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian Analisis uji regresi logistik menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara: faktor kondisi kesehatan pasien: Hb terhadap pelaksanaan ambulasi dini dimana (p=0,026<0,05) dan faktor dukungan sosial terhadap pelaksanaan ambulasi dini dimana (p=0,029<0,05). Sedangkan faktor kondisi kesehatan: suhu, hipotensi ortostatik, pernafasan dan nyeri, faktor emosi, faktor gaya hidup dan faktor pengetahuan tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap pelaksanaan ambulasi dini (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian, maka perawat ruangan di Rindu B3 RSUP. H. Adam Malik Medan perlu memperhatikan faktor -faktor yang mempengaruhi ambulasi dini pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah,sehingga ambulasi dini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kemampuan pasien. Perlunya di buat protap dan program khusus tentang pelaksanaan ambulasi di ruang perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan ambulasi dini pasien paska operasi fraktur ekstremitas bawah.

File Selengkapnya...

Analisa Tingkat Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Keperawatan Prima di Ruang rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Abstrak
Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan harus dapat memuaskan
masyarakat sebagai pengguna jasa. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator
dalam menilai mutu pelayanan dirumah sakit. Pelayanan keperawatan merupakan
bagian intekral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit, kualitas pelayanan kesehatan
sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan keperawatan sehingga perlu adanya
peningkatan mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit tersebut. Salah satu
pelayanan keperawatan dirumah sakit adalah pelayanan prima merupakan suatu
pelayanan professional, cepat, bersih, ramah dan pelayanan yang memberikan
kepuasan bagi kesembuhan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat kepuasan pasien pada
pelayanan keperawatan prima diruang rawat inap rumah sakit H. Adam Malik Medan
yang dinilai dari enam unsur pelayanan keperawatan prima yaitu kemampuan, sikap,
penampilan, perhatian, tindakan, tanggung jawab. Penelitian ini menggunakan
desain deskriptif dengan jumlah sampel 147 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik cluster sample. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April
2009 dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri
dari data demografi, kuesiner mengukur tingkat kepuasan pasien pada pelayanan
keperawatan prima yang menggunakan skala likert.
Hasil penelitian menunjukkan 18,5% pasien menyatakan sangat memuaskan,
74,3% pasien menyatakan memuaskan, 6,8% pasien menyatakan tidak memuaskan
dan 0% sangat tidak memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa penerapan pelayanan keperawatan prima yang diberikan perawat perlu
meningkatkan pelayanannya, dengan memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit yang diderita, tindakan keperawatan yang dilakukan
terhadap pasien, serta meningkatkan caring terhadap pasien.. Penelitian selanjutnya
diharapkan peneliti dapat menggambarkan hubungan antara kepuasan pasien dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan keperawatan prima. 

File Selengkapnya.....

Analisa Pengaruh Faktor – Faktor Sosial Budaya terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu lansia di Daerah Binaan Puskesmas Darussalam Medan

ABSTRAK

Program pelayanan posyandu lansia adalah sebuah program yang ditetapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesehatan lansia di masyarakat yang dijalankan oleh Puskesmas. Dalam memberikan pelayanan Posyandu lansia sangat perlu petugas kesehatan untuk mengetahui unsur sosial budaya yang ada pada lansia tersebut karena faktor sosial budaya lansia akan mempengaruhi perilaku sehat, perilaku untuk beresiko mendapat penyakit, perilaku mencari pelayanan kesehatan sebelum gejala penyakit tambah buruk, keefektifan untuk memelihara kesehatan dan keikutsertaan dalam pengobatan terhadap penyakit.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemanfaatan posyandu lansia, dan menganalisa faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu lansia di wiyalah Binaan Puskesmas Darussalam Medan dengan menggunakan desain deskripsi korelasi. Sampel diambil dari lansia yang berkunjung ke Puskesmas Darussalam Medan sebanyak 50 orang. Penentuan jumlah sampel berdasarkan tabel power analysis dengan power 0.80, level of significance 0.05 dan effect size 0.40. Sampel diambil dengan teknik convenience sampling. Karakteristik sampel dideskripsikan dengan menggunakan analisa deskriptif untuk mengetahui frekuensi, persentase dan mean. Sedangkan untuk menganalisa pengaruh faktor-faktor sosial budaya terhadap pemanfaatan posyandu lansia digunakan metode analisis korelasi regresi linear ganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 12.0.
Hasil analisis regresi linier ganda dengan metode backward menunjukkan bahwa faktor-faktor sosial budaya mempengaruhi pemanfaatan pelayanan posyandu lansia (pendidikan, dukungan keluarga, spiritualitas, organisasi sosial, dan mata pencaharian) berhubungan secara keseluruhan dengan nilai signifikan P adalah 0,023 dikatakan signifikan bila nilai P < 0.05, faktor sosial budaya yang paling mempengaruhi pemanfaatan pelayanan posyandu lansia adalah sistem mata pencahariaan. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,50, hal ini mengartikan bahwa pengaruh faktor-faktor sosial budaya terhadap pemanfaatan posyandu lansia positif dengan interpretasi memadai. 

Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan#

ABSTRAK

Masa Remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa,dan
merupakan masa untuk belajar menj adi orang dewasa. Dalam hubungannya
dengan individu lain, remaja akan memper oleh konsep diri. Konsep diri yang
positif atau negatif dipengaruhi ol eh faktor lingkungan keluarga maupun
masyarakat.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pembentukan konsep diri remaja,
dan menganalisa faktor-faktor yang mempe ngaruhi konsep diri pada narapidana
remaja dengan menggunakan desain de skripsi korelasi, dengan menggunakan
teknik purposive sampling sebanyak 80 ora ng narapidana remaja berpartisipasi
dalam penelitian ini. Karakteristik sa mpel dideskripsikan dengan menggunakan
analisa deskriptif untuk menganalisa fre kuensi dan persentase. Sedangkan untuk
menganalisa faktor-faktor yang mempenga ruhi konsep diri pada narapidana
remaja digunakan metode analisis korelasi regresi linear ganda.

Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi konsep diri berhubungan secara negatif dengan pembentukan
konsep diri pada narapidana remaja (r = -0.171) dengan nila i signifikansi yang
tidak dapat diterima P= 0.129 ( P>0.05) . sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesa penelitian tidak dapat diterima, artinya faktor-faktor yang mempengaruhi
konsep diri tidak mempengaruhi pembentukan konsep diri pada narapidana remaja
di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat membantu perawat untuk memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja

File Selengkapnya....

Pengetahuan Perawat Tentang Kegawatan Nafas Dan Tindakan Resusitasi Pada Neonatus Yang Mengalami

ABSTRAK

Pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan sangat penting dalam pembentukan perilaku untuk melakukan tindakan resusitasi yang efektif. Pengetahuan ini mencakup konsep kegawatan pernafasan, konsep asuhan keperawatan pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan, dan konsep dasar resusitasi dan konsep tindakan resusitasi yang meliputi tindakan pengelolaan jalan nafas (airway), pemberian nafas buatan (breathing) dan tidakan pemijatan dada (circulation). maka perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep resusitasi.
Populasi penelitian ini adalah perawat Ruang NICU, Ruang Perinatologi dan Ruang Anak RSUD Gunung Jati Cirebon yang berjumlah 35 orang, dan tehnik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan tehnik total sampling . Jenis penelitian adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang mempunyai skala 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah dan dianalisa untuk mendapatkan kriteria baik, cukup dan kurang.
Hasil penelitian ini menggambarkan pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yag mengalami kegawatan pernafasan di Ruang NICU, Ruang Perinatologi dan Ruang Anak, dimana pengetahuan perawat yang dikategorikan baik adalah 40%, cukup 46% dan kategori kurang adalah 14%.
Berdasarkan penelitian ini disarankan bahwa pengetahuan perawat dan keterampilan tindakan resusitasi untuk selalu ditingkatkan baik formal maupun nonformal sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan pada situasi kritis dapat dilakukan dengan lebih efektif dan bagi pihak rumah sakit bertanggung jawab memberikan fasilitas dan sarana yang memadai bagi tenaga keperawatan untuk dapat meningkatkan pengetahuan baik berupa pelatihan maupun pendidikan berjenjang dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat


File Selengkapnya.....

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Kontrasepsi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi d Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Karenanya, hal itu menjadi kegiatan prioritas Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009. prioritas ini adalah pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin; penanggulangan penyakit menular, gizi buruk, dan krisis kesehatan akibat bencana; serta peningkatan pelayanan kesehatan didaerah terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan serta pulau-pulau terluar (Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003).
Pada tahun 2000 Indonesia menempati urutan kelima di dunia dalam hal jumlah penduduk (Mochtar, 1998). Pada tahun 2003 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sebesar 211.000.598 jiwa dengan tingkat kepadatan 113 jiwa per km2 dan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,59% (jumlah penduduk tahun 2002 dilaporkan sebesar 211.000.598 jiwa) (Depkes RI, 2003)
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI. Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI telah memadai, hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPP-ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang betemakan "Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonsia". Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat bulan. Pemberian ASI tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan menyusui secara ekslusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI kemudian pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia dua tahun. (GNPP-ASI oleh Bapak Presiden tanggal 22 Desember 1990)
Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit Sedangkan dari hasil perhitungan data susenas tahun 2004 persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif usia 0-6 bulan di Provinsi Lampung sebesar 74,4% (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, 2005)
Salah satu kebijakan dalam menanggulangi masalah kependudukan di Indonesia adalah dengan memberikan pengetahuandan pengetahuan tentang kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) secara bertahap agar sikap penerimaan keluarga beras akan dapat diubah lalu dihayati menjadi sikap keluarga kecil menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) (Mochtar, 1998).
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa manfaat KB bagi keluarga sangat besar terutama bagi ibu. Selain itu, KB dan kontrasepsi juga menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup untuk waktu tertentu dengan cara mencegah kehamilan yang terlampau dini setelah melahirkan. Hal ini sangat penting karena ASI merupakan sumber nutrisi dan imunisasi yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh berkembang dan laktasi juga dapat menunda ferilitas post partum (Hartanto, 2003)
Berdasarkan data Puskesmas di Kelurahan Hadimulyo Timur, jumlah ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan sebanyak 30 orang. Dari hasil prasurvey di posyandu Melati IV dengan 8 orang ibu diketahui 6 orang akseptor KB IUD, sebanyak 7 orang mengatakan tidak tahu alasan mengapa menggunakan alat kontrasepsi tersebut selama laktasi dan tidak tahu pengaruh alat kontrasepsi yang digunakan terhadap ASI.
Ketrbatasan Pengetahuanibu tersebut merupakan suatu masalah dalam memilih alat kontrasepsi, sehingga penulis ingin mengetahui ”Bagaimana Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepsi di Kelurahan Hadimulyo Timur.

B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana PengetahuanIbu Menyusui tentang Alat Kontrasepsi di Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam Penelitian ini, penlis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:


File Selengkapnya...

Pembuatan Sistem Informasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul

INTISARI
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Bantul masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan dalam hal pengoperasian,
sehingga mengakibatkan pelayanan menjadi terganggu. Selain itu laporan eksternal
(RL2a dan RL2b) yang dihasilkan tidak sesuai dengan Sistem Pelaporan Rumah Sakit
Revisi V dan tidak valid, sehingga untuk membuat laporan eksternal yang benar
harus melalui proses yang tidak efisien.
Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat sistem informasi rekam medis yang
dapat memenuhi kebutuhan Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Bantul dalam hal kemudahan pembuatan laporan dan validitas
laporan yang dihasilkan.
Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah sistem informasi rekam medis
yang dapat mempersingkat proses pembuatan laporan dan dapat menghasilkan
laporan eksternal yang valid dalam artian data yang didapatkan dalam bentuk laporan
sesuai dengan data yang diinputkan dan sesuai dengan buku Sistem Pelaporan Rumah
Sakit Revisi V.
Kata kunci : Sistem Informasi Rekam Medis, Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Bantul, Electronic Medical Record, Web Application, Web Based
Information System. 


Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Paviliun Vinolia Dan Ruang Dahlia Instalasi Rawat Inaprsud Kota Yogyakarta

INTISARI
Latar belakang: Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan karena pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang
dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai
kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan maupun
ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. RSUD Kota Yogyakarta
banyak digunakan sebagai tempat penelitian tetapi belum pernah dilakukan
penelitian tentang dokumentasi keperawatan. Dan berdasarkan studi
dokumentasi didapatkan hasil penilaian instrumen A tahun 2006 dengan ratarata
49,6% untuk Ruang Dahlia dan 81,4 di Paviliun Vinolia sehingga
dilakukan penelitian ini.
Tujuan Penelitian: Mengetahui tentang kualitas dokumentasi di Paviliun
Vinolia dan Ruang Dahlia IRNA RSUD Kota Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif non eksperimental
dengan pendekatan evaluasi yaitu dengan observasi berkas rekam medik
pasien Paviliun Vinolia dan Ruang Dahlia RSUD Kota Yogyakarta.
Penentuan sampel penelitian ini adalah total sampling.
Hasil penelitian: Diperoleh kualitas dokumentasi di Paviliun Vinolia dan
Ruang Dahlia RSUD Kota Yogyakarta sudah baik dengan prosentase ratarata
aspek pengkajian adalah 87,57%, diagnosa 79,47%, perencanaan
64,72%, tindakan 87,64%, evaluasi 79,73% dan dari aspek catatan asuhan
keperawatan sebesar 79,07%. Dan rata-rata secara umum kualitas
dokumentasinya adalah 79,70%.
Kata kunci: Dokumentasi Keperawatan, Kualitas
 

hubungan pengetahuan dan sikap murid lkelas v sd terhaadap pencegahan karies gigi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Murid Kelas V SD Terhadap Pencegahan Keries Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Cakrenegara
I. PENDAHULUAN
A. MASALAH PENELITIAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan yang optimal. Untuk mewujudkan derakat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan (UU.RI, 1992).
Modal dari pada Pembanguan Nasional adalah Sumber Daya Manusia yang sehat fisik, mental dan sosial. Sekolah adalah lingkugan pendidikan kedua setelah keluarga merupakan lingkungan yang strategis dalam mengembangkan nilai-nilai yang mendukung terbentuknya sikap, prilaku hidup sehat sejahtera baik jasmani maupun rohani. Untuk mencapai derajat yang optimal bagi peserta didik maka sekolah memiliki wadah yang menunjang yaitu usaha kesehatan sekolah. Anak didik atau peserta didik merupakan obyek yang sangat vital karena disamping sebagai siswa juga sebagai sarana sekaligus sebagai pelaksanan dari usaha kesehatan sekolah (Selamet riyadi 1992).
Usaha kesehatan sekolah memiliki program-program yang nantinya dapat dijadikan tolak ukur dalam tingkah laku anak yang sehat. Oleh Karena itu melaui wadah upaya wadah sekolah ini diharapkan agar pelaksanaan program kesehatan sekolah dapat menunjang ke arah perbaikan kesehatan anak didik, khusnya dalam hal ini adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS) untuk pencegahan karies gigi ( depkes, 1992).
Dalam program UKGS dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan gigi, bersikat gigi dan berkumur dengan larutan Florida, serta beerapa pelayanan Kurativ. Pendidikan kesehatan gigi bertujuan membangun kebiasaan yang baik bagi kesehatan gigi melalui penyampaikan pengetahuan yang tepat dan pembentukan sikap yang positif. Apabila sikap yang positif terbentuk, maka kebiasaan yang naik dapat dingbaun, apalagi pada anak seusia Sekolah (Depkes,1991) .
Penyakit Karies Gigi bersifat Irreversible, kumulatif dan progresif. Peningkatan kejadian karies gigi berhubungan dengan perubahan sosial, pendidikan dan diet (Revinet Carbohidtar) penyebab utama dari Karies Gigi adalah bakteri, makanan yang mengandung banyak gula, kesehatan umum yang buruk pada masa anak-anak, faktor herediter ,rendahnya kadar flour dalam air minum (Rasinta Tarigan ,1990).
Dari hasil data Puskesmas Cakranegara tahun 2001 tahap III ( selektif) kelas V angka kejadian karies gigi adalah 38,61 %sedangakan data di kodya mataram angka kejadian karies gigi adalah 5,53 %, di NTB angka kejadiean karies gigi yaitu 6,2 %. Ternyata cukup besar muri deklas V sd yang mengalami karis gigi.
Berdaerkan ha;l tersebut di atas maka peneliti umencoba untuk melakukanpenelitian tentan hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v sd terhadap pencegahan karies gigi di wilayah puskesmas cakranegara.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat di rumuskan “ Apakah ada hubungan pengatahuan dan sikap murid lkelas v sd terhaadap pencegahan karies gigi”.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahuai hubungan pengtahuan dan sikap muri dekelas v sd terhadap pencegahan karies gigi.
a. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kegitan-kegiatan UKGS
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang meyebabkan Karies Gigi.
3. Mengidentifikasi pengetahuan murid kelas v SD tentang Karies Gigi.
4. Mengidentifikasi sikap murid kelasa v terhadap pencegahan Karies Gigi.
5. Menganalisis hubungan pengatahuan dan sikap murid kelas v SD terhadap pencegahan Karies Gigi.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan pengetahuan dan sikap murid kelas V Sd terhadap pencegahan kejadian Karies Gigi.


Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien ...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perawat meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holistik dan unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama (Hamid A.Y., 2000:3).
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa. Sedangkan kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan.
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien akan dioperasi, pasien kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan (Asmadi, 2008:28-29).
Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual dapat membantu seseorang kearah penyembuhan atau pada perkembangan kebutuhan dan perhatian spiritual. Selama penyakit atau kehilangan, misalnya saja, individu sering menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk perawatan dan dukungan. Distres spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain. Individu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka, mengajukan pertanyaan tentang jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup dan sumber dari makna hidup. Dengan jelas, kemampuan perawat untuk mendapat gambaran tentang dimensi spiritual klien yang jelas mungkin dibatasi oleh lingkungan dimana orang tersebut mempraktikkan spiritualnya. Hal ini benar jika perawat mempunyai kontak yang terbatas dengan klien dan gagal untuk membina hubungan. Pertanyaannya adalah bukan jenis dukungan spiritual apa yang dapat diberikan tetapi secara sadar perawat mengintegrasikan perawatan spiritual kedalam proses keperawatan. Perawat tidak perlu menggunakan alasan “tidak cukup waktu” untuk menghindari pengenalan nilai spiritualitas yang dianut untuk kesehatan kilen (Potter & Perry, 2005:567).
Dari data yang diperoleh di ruang perawatan bedah Rumah Sakit Haji Makassar, jumlah klien rawat inap pada tahun 2007 sebanyak 335 dengan jumlah perawat diruang perawatan bedah sebanyak 15 orang, di ruang perawatan 1 sebanyak 16 orang dan perawatan 2 sebanyak 18 orang. Sedangkan jumlah pasien pada bulan mei diruang perawatan bedah sebanyak 25 orang, di ruang perawatan 1 sebanyak 11 orang dan perawatan 2 sebanyak 16 orang. Dengan melihat banyaknya jumlah klien disetiap ruang perawatan maka sudah sepantasnya perawat mampu memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual yang lebih.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah Rumah Sakit Haji Makassar didapatkan bahwa pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien di ruangan telah dilakukan oleh beberapa perawat tetapi belum maksimal dilaksanakan sepenuhnya.
Bertolak dari hal tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada Bab I yaitu latar belakang masalah, maka peneliti mencoba untuk merumuskan masalah yaitu : “Adakah Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Makassar.


2. Tujuan Khusus
Diidentifikasinya hubungan penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Makassar.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klien
Untuk membantu klien dalam pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya melalui tindakan pemenuhan kebutuhan klien secara komprehensif dan berkesinambungan.
2. Bagi Ilmu Keperawatan / profesi
a. Sebagai masukan bermakna demi pengembangan profesi keperawatan.
b. Masukan bagi profesi keperawatan pada lahan penelitian terkait untuk menentukan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan individu.
3. Bagi Institusi :
a. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan atau sumber data bagi peneliti lain yang memerlukan masukan berupa data atau pengembangan penelitian dengan judul yang sama demi kesempurnaan penelitian ini.
b. Sebagai sumber informasi pada institusi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Famika Makassar agar dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya.
4. Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman berharga terhadap peneliti dalam rangka menambah wawasan keilmuan.


File Selengkapnya....

Hubungan Keadaan Fasilitas Sanitasi Terhadap Kebersihan Pasar Di Pasar Karang Lelede Kota Mataram

ABSTARAK

HUBUNGAN KEADAAN FASILITAS SANITASI TERHADAP KEBERSIHAN PASAR DI PASAR KARANG LELEDE KOTA MATARAM,

Pasar termasuk tempat-tempat umum yang merupakan sarana dimana orang banyak berkumpul dan mengadakan interaksi atau hubungan dengan sesamanya. Salah satu bentuk interaksi tersebut bertemunya para penjual dan pembeli untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan dengan tujuan untuk mengadaakan transaksi pertukaran benda dan jasa.
Dengan banyaknya pedagang dan pengguna pasar sudah disediakan fasilitas sanitasi seperti sarana pembuangan sampah, Jamban/urinoir, penyediaan air bersih, sarana pembuangan air limbah. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengetahui keadaan fasilitas sanitasi yang ada di pasar Karang Lelede dan pengaruhnya terhadap kebersihan pasar.
Penelitian dilakukan selama enam hari yaitu tanggal 18 – 25 September 2004, dimana untuk hasil pemeriksaan keadaan fasilitas sanitasi dipasar Karang Lelede Kota Mataram berasda dalam kategori baik.
Dari enam kali penelitian maka didapat Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara keadaan fasilitas sanitasi terhadap kebersihan pasar di Pasar Karang Lelede Kota Mataram/
Keadaan tersebut terjadi karena kurangnya penjagaan atau penyebaran kuisioner yang dilaksanakan lebih dari sepuluh kali dengan memperhatikan waktu yang merupakan faktor utama. Yang menjadi intisari dari abstrak karya tulis ini adalah fasilitas sanitasi dan kebersihan pasar.


File Selengkapnya.....

Hubungan Antara Peran Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Injecting Drug User (IDU) Usia 15-35 Ta...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera.
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka pemerintah telah menetapakan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2010. (Wijono,1999).

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka strategi pembangunan kesehatan diarahkan pada misi pembangunan kesehatan yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, rata dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Akan tetapi keberhasilan pembangunan kesehatan menurut Azwar, 1996, tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan dukungan dari semua pihak serta sangat dipengaruhi oleh peran aktif semua pihak termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat serta pihak swasta.
Oleh karena itu magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan (STIK) Makassar sebagai suatu proses pembelajaran dalam rangka sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIK Makassar sebagai salah satu persyaratan akademis yang harus dipenuhi sebelum mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan studinya dan mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Terbentuknya pemahaman yang utuh dalam diri mahasiswa tentang proses pemecahan maslaah kesehatan masyarakat serta memberi kesempatan kepada mereka untuk menerapkan ilmu kesehatan yang diperoleh dari bangku kuliah untuk langsung dipraktekkan.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami cara menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan system.
b. Mahasiswa terpapar dengan kondisi dan berbagai permasalahan nyata di rumah sakit.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan nilai tambah atas pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang lebih aplikatif.
d. Membina dan meningkatkan kerjasama antara STIK Makassar dengan institusi tempat mahasiswa melaksanakan magang.
e. Memberi masukan yang bermanfaat untuk rumah sakit sebagai tempat magang.

C. Manfaat Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang aplikatif di lingkungan rumah sakit.
b. Terpapar dengan kondisi dan berbagai permasahalan faktual rumah sakit.
c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap permasalahan rumah sakit.
d. Mendapat bahan atau data awal untuk dilanjutkan dan kiat-kiat dalam rumah sakit.
2. Bagi STIK Makassar
a. Menerima masukan untuk perbaikan atau penyempurnaan kurikulum.
b. Meningkatkan kerjasama dengan Depkes, Pemda dan Instansi Kesehatan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat untuk rumah sakit sebagai tempat magang.
b. Penemuan baru mengenai analisis permasalahan dan kiat-kiat dalam rumah sakit.
D. Waktu dan Tempat Magang
1. Waktu Pelaksanaan Magang
Waktu pelaksanaan magang menggunakan asumsi bahwa 1 SKS setara dengan 5 jam kegiatan mandiri. Dengan demikian, maka kegiatan magang dengan bobot 3 SKS dilaksanakan 15 jam perminggu yang berlangsung selama 6 minggu, mulai tangal 19 April sampai dengan 29 Mei 2004.
2. Tempat Pelaksanaan Magang
Tempat atau lokasi pelaksanaan magang adalah rumah sakit yang dipilih oleh mahasiswa magang sendiri secara berkelompok dan tempatnya di Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar, peserta magang diizinkan dan diharuskan bekerja di bagian rekam medik dan poli interna yang ada di rumah sakit tempat magang serta berada atau mengikuti program perencanaan yang ada di rumah sakit tersebut.


File Selengkapnya...

Efektifitas Mengkudu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

ABSTRACTION

Effectivity of Mengkudu to Blood Pressure Degradation
At Hypertension Patient

Hypertension represent the common public health problem happened in society. Many people suffering from the, but do not realize it. This disease move along for a lifetime and often without existence of typical sigh during not yet there is komplikasi at body organ. Hypertension represent the irremediable disease is but controlled. In controlling our hypertension can exploit the natural substance of permanent material of mengkudu, which can be reached from material facet beside as exploiting from environment.
This research aim to know the efektifitas mengkudu to degradation of blood pressure of hypertension patient. this Pattern Research is one group pre test the post test the design. Population in this research is entire all hypertension patient in Countryside of Dagangan Madiun with the amount 22 people. Sampling technique used is purposive sampling with the responder amount 10 responder. Data collecting by doing tension observation of before given by a intervention is then conducted by a intervention and also observation of tension or blood pressure is hereafter given by intervention.
From research result got by result of statistical test of Tarithmetic Ttable (- 50,2 8) for the blood pressure of systole and (- 55 8) for the blood pressure of diastole, hence Ho refused meaning there is influence mengkudu to degradation of blood pressure of hypertension patient

Keyword : Effectivity, Mengkudu, hypertension

Kamis, 26 April 2012

Jasa Penerjemah

Kami menyediakan jasa penerjemah. Saat ini kami menerima terjemahan Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Jasa terjemahan bahasa dari jasa penterjemah kami melayani terjemahan untuk banyak media seperti: Dokumen, Skripsi, Artikel, Ebook, Makalah, Website, dll.

Spesifikasi Jasa Penerjemah :
  • Terjemahan Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris
  • Terjemahan Untuk Dokumen, Skripsi, Artikel, Ebook, Makalah, Website, dll.
  • Tarif terjemahan dihitung/lembar : Jenis File : MS  Word (*doc) / Rich Text Format (*rtf)
  • Ukuran kertas : A4, Spasi : 1,5, Huruf : Times New Roman Font 12
  • Tarif terjemahan biasa : Rp.25.000/Lembar
  • Tarif terjemahan dengan istilah-istilah khusus/ilmiah : Rp. 40.000/Lembar.

FORM PEMESANAN
Isikan Data Anda
  • Image Verification
    captcha
    Please enter the text from the image:
    [Refresh Image] [What's This?]

NB: Harap lakukan konfirmasi melalui via SMS di No Kontak kami yang tertera di website ini.

Manfaat menggunakan jasa penerjemah kami:

  1. Translate manual tanpa menggunakan Sofware. Terjemahan kami kerjakan secara manual untuk menjaga grammar dan susunan kata agar tidak keluar dari tatanan bahasa yang baik dan benar.
  2. Rahasia dokumen terjamin. Kami menjamin kerahasiaan dokumen Anda dan tidak menyebar luaskan atau mempublikasikan ke pihak lain.

Percayakan proyek terjemahan Anda kepada jasa penerjemah kami, kami akan menerjemahkan setiap proyek terjemahan yang Anda berikan secara profesional dengan memperhitungkan tata bahasa dan ejaan secara tepat.

Rabu, 25 April 2012

Kebidanan (2)

Klik judul untuk melihat isi file skripsi



No JUDUL SKRIPSI
21 Hubungan Konsep Diri terhadapPenerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri 
pada Masa Pubertas di SLTP KemalaBhayangkari 1 Medan
22 Hubungan Motivasi EkstrinsikDalam Pembelajaran Laboratorium Dengan 
Kemampuan Dalam Asuhan Persalinan NormalMahasiswa Semester V 
Akademi Kebidanan Imelda Medan
23 Hubungan Pengetahuan Dan SikapIbu Pus Akseptor Kontrasepsi Non 
Hormoal Tentang Kontrasepsi Hormonal Di DesaTelaga Sari Kecamatan 
Tanjung Morawa
24 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAPIBU TERHADAP PEMBERIAN ASI 
EKSKLUSIF DI POSYANDU DELIMA II DESA BARU DUSUN IIBATANG KUIS
25 HubunganPengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Dismenorea di 
SMU Negeri 16 Medan
26 HubunganPengetahuan dan Sikap Suami Tentang Kontrasepsi Pria
27 Hubungan Pengetahuan Dan SikapWanita Terhadap Osteoporosis Di 
Desa Arapayung Dusun II Kecamatan Pantai CerminKabupaten Serdang 
Bedagai
28 Hubungan Pengetahuan denganSikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil 
di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
29 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP IBU PRAMENOPAUSE
30 Hubungan Pengetahuan denganSikap Remaja dalam Menghadapi S
indrom Premenstruasi di SMP Al-Azhar Medan
31 Hubungan Pengetahuan DenganTingkat Kecemasan Remaja Puteri 
Tentang Dismenorhea di SMU Negeri 3 Medan
32 Hubungan Pengetahuan Ibutentang Kesehatan Reproduksi Remaja 
dengan Upaya Mempersiapkan Masa PubertasPada Anaknya di SD Swasta 
Harapan Medan
33 HubunganPengetahuan Remaja Putri Terhadap Kesiapan Dalam 
Menghadapi Menarche di SDAL-Azhar Medan
34 Hubungan Tingkat PengetahuanDengan Sikap Bidan Praktek Swasta 
entang Rawat Gabung Di Bandar KhalipahKecamatan Percut Sei Tuan 
Tahun 2009
35 Kepuasan Akseptor KB terhadapPelayanan KB di Klinik Bersalin 
N.Tambunan Medan
36 Kepuasan Pasien TerhadapPelayanan Antenatal Care di RSU Dr. Pirngadi 
Medan
37 Kepuasan Pasien terhadapPelayanan Nifas yang dilaksanakan oleh Bidan 
di Puskesmas Ujungbatu KabupatenRokan Hulu Riau
38 Pelaksanaan Metode AmenoreLaktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik 
Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara
39 Pelaksanaan Pemberian VitaminK oleh Bidan Pada Bayi Baru Lahir di 
Puskesmas Kecamatan Medan Marelan
40 Pelaksanaan Senam Hamil di RSSt. Elisabeth Medan


Halaman 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10